Prabowo Tanggapi Bahlil Soal Formulasi Sistem Parpol yang Tepat untuk Rakyat

Prabowo turut menyayangkan terjadinya penggunaan dana besar dalam Pilkada Serentak. Sementara, masih banyak alokasi yang lebih baik untuk kepentingan rakyat.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 12 Des 2024, 23:08 WIB
Diterbitkan 12 Des 2024, 23:08 WIB
Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya dalam HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024). (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menanggapi pernyataan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia terkait perlu adanya formulasi yang tepat untuk sistem partai politik di Indonesia. Hal itu berkaca dari kondisi Pilkada Serentak.

“Ketua Umum Partai Golkar, salah satu partai besar, tadi menyampaikan perlu ada pemikiran memperbaiki sistem parpol, apalagi ada Mbak Puan, kawan-kawan dari PDIP, kawan-kawan partai-partai lain, mari kita berpikir, apa sistem ini,” tutur Prabowo dalam pidatonya dalam HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

Prabowo turut menyayangkan terjadinya penggunaan dana besar dalam Pilkada Serentak. Sementara, masih banyak alokasi yang lebih baik untuk kepentingan rakyat.

“Berapa puluh triliun habis dalam 1-2 hari, dari negara maupun dari tokoh-tokoh politik masing-‘masing, ya kan. Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, DPRD itu lah yang milih gubernur, milih bupati. Efisien, nggak keluar duit, efisien, kaya kita kaya,” jelas dia.

Uang untuk urusan Pilkada Serentak seyogyanya dapat digunakan untuk memberi makan anak-anak Indonesia, memperbaiki sekolah, irigasi, dan sektor penting lainnya.

“Ini sebetulnya banyak ketua umum ini sebetulnya bisa kita putuskan malam ini juga, bagaimana? Kalau saya, jangan terlalu dengarkan konsultan-konsultan asing, sekali lagi saya tidak mau mengajak kita anti-orang asing, tidak, tapi belum tentu mereka mikirin kita kok,” Prabowo menandaskan.

 

 

Singgung Pilkada Rasa Pilkades

Bahlil
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia dalam sambutan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024). (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra).

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyinggung Pilkada Serentak 2024 serasa Pilkades alias pemilihan kepala desa. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran pihak tertentu yang bersikap menyalahkan institusi lain ketika calonnya mengalami kekalahan dalam pemilihan.

“Selain dari pada Pilpres, yang terakhir yang baru kita saksikan bersama-sama adalah Pilkada. Pemilu Kada baru selesai. Banyak kenangan, cerita, dan tulisan dari lubuk hati maupun dari lubuk-lubuk yang lain. Yang hampir suaranya semuanya sama. Kok Pemilu Kada-nya costnya tinggi ya?,” tutur Bahlil dalam sambutan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

“Setelah Pemilu Kada, sekarang mulai kita mengatakan, saling menyalahkan antara satu dengan yang lain. Ada yang merasa bersih dan yang lain kotor. Ada yang merasa membawa institusi A, institusi B ikut intervensi,” sambungnya.

 

 

Tidak Saling Menyalahkan

Sah, Bahlil Lahadalia Umumkan Pengurus Baru Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memastikan bahwa pemilihan para pengurus ini atas dasar pertimbangan berbagai aspek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bahlil menegaskan, sebagai sesama anak bangsa Partai Golkat berpandangan untuk tidak saling menyalahkan antara satu dengan yang lain.

“Kalau itu salah adalah salah kita semua, dan kalau itu benar adalah benar kita semua. Hampir sebagian partai politik yang besar pernah mengalami kekuasaan, terutama Golkar. Partai yang lain juga pernah mengalami kekuasaan, dan ilmunya ini sebenarnya sama-sama tahu. Ini sama-sama tahu, cuman ada yang pergi, ada yang baru,” jelas dia.

Sebagai mantan aktivis, Bahlil mempertanyakan apakah demokrasi semacam itu yang diinginkan bangsa Indonesia. Sebab, jika dipertahankan tentunya akan berdampak negatif ke depannya.

“Dalam kajian, banyak, Partai Golkar Bapak Presiden, ada suara-suara yang muncul dari kajian kami, Ini pilkada rasa pilkades. Partai Golkar telah berpikir, bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat. Harus ada formulasi yang tepat untuk kita merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat, dan baik untuk negara, untuk menunjukkan cita-cita problemasi kita,” ujarnya.

“Dalam pandangan Partai Golkar, tujuan negara kita bukanlah hanya demokrasi. Demokrasi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan. Dan tujuan negara kita adalah mensejahterakan kehidupan bangsa, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut mengambil bagian dalam ketertiban dunia, dan sekaligus menjaga maruah negara kita,” Bahlil menandaskan.

Infografis

Infografis Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Partai Golkar. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Partai Golkar. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya