Polisi Tangkap 3 Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Turis Asal Singapura di Kota Bandung

Turis asal Singapura diduga menjadi korban pelecehan di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Polisi pun bergerak cepat menangkap para pelaku.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 05 Jan 2025, 17:05 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2025, 17:05 WIB
Ilustrasi
Semua pihak harus memberantas kasus pelecehan seksual yang kian marak terjadi. Apa yang bisa kita lakukan?

Liputan6.com, Jakarta - Turis asal Singapura diduga menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Polisi pun bergerak cepat menangkap para pelaku.

"Alhamdulillah tadi malam kami berhasil menangkap 3 terduga pelaku atas nama RF, atas nama RM, dan atas nama MCA," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).

Dia menerangkan, ketiga pelaku berstatus anak di bawah umur. Kepada polisi, mereka mengakui perbuatannya.

"Iya, terduga pelaku masih di bawah umur, jadi masih anak berhadapan dengan hukum. Dari ketiga pelaku tersebut kita melakukan pemeriksaan dan BAP, dari hasil keterangan tiga terduga pelaku tersebut memang benar bertemu dengan korban," ucap Sartono.

Dia menjelaskan, peristiwa dugaan pelecehan turis asal Singapura terjadi pada 29 Desember 2024. Keterangan itu, kata Sartono, didapatkan penyidik berdasarkan pengakuan dari terduga pelaku.

Adapun, lanjut dia, awalnya ketiga orang pelaku ini sedang nonton bareng atau Nobar laga Persib Vs Persis Solo di Braga Sky, Kota Bandung.

"Jadi pada saat istirahat babak pertama yang bersangkutan 3 orang terduga pelaku keluar mencari makan. Pada saat mencari makan di Braga, berpapasan atau bertemu dengan korban yang sedang melakukan vlog," papar Sartono.

Sartono menerangkan, ketiga terduga pelaku mengaku penasaran dengan orang yang melakukan vlog menggunakan bahasa inggris, sehingga mengikutinya.

Dia menyebut, salah seorang remaja Inisial RF mengakui mengacungkan kedua jarinya di depan wajahnya. Sementara itu, dugaan pelecehan terjadi pada saat ketiga orang itu mendahului laju korban.

"Pada saat mendahului, berdasarkan keterangan terduga pelaku bahwa karena jalanan sempit dan bilang punten, tangannya menyentuh bagian belakang daripada korban warga negara Singapura tersebut," ucap Sartono.

"Sedangkan yang satu lagi, atas nama RM, memang juga mengakui, tapi menyentuh tas daripada warga negara Singapura tersebut. Dan satu lagi atas nama MCL tidak melakukan apa apa, tidak ada gerakan apa-apa," sambung dia.

 

Salah Satu Pelaku Akui Perbuatannya

Ilustrasi
Ilustrasi bentuk pelecehan seksual melalui catcalling. (dok. pexels/Matheus Viana)

Sementara itu, salah satu pelaku mengakui perbuatannya lewat rekaman video yang diunggah di akun Instagram Polrestabes Bandung. Mereka terlihat, berdiri dikawal dua anggota polisi berseragam.

"Benar saya dan dua orang teman saya yang berada di video turis Singapura pada tanggal 29 Desember 2024, yang mana pada saat itu saya dan teman saya yang akan nobar Persib di Braga Sky," ujar pelaku seperti dikutip, Minggu (5/1/2025).

"Kebetulan saat itu saya berjalan bersama dengan turis Singapura yang membuat video vlog. Ketika teman saya berjalan mengucapkan 'punten aa', mengenai tubuh turis tersebut," sambung pelaku.

Atas kejadian itu, pelaku menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, karena perbuatan sudah bikin resah warga Bandung.

"Maka dari itu kami memohon maaf atas kejadian tersebut. Apabila perbuatan saya tidak berkenan, mohon maaf kepada turis tersebut dan masyarakat Kota Bandung. Sekali lagi kami meminta maaf atas kegaduhan Kota Bandung," tandas pelaku.

 

Sopir Angkot Dibegal di Jaktim, Pelaku Ayunkan Celurit

Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat mengamankan barang bukti senjata tajam (sajam) berupa celurit dan penggaris besi dari 18 pelajar yang diduga hendak tawuran.
Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat mengamankan barang bukti senjata tajam (sajam) berupa celurit dan penggaris besi dari 18 pelajar yang diduga hendak tawuran. (Dok. Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sebelumnya, sopir angkutan umum (Angkot) menjadi korban pembegalan di Jalan Raya Bogor, Pekayon, Jakarta Timur. Para pelaku beraksi dengan menggunakan senjata tajam. Terkait kejadian ini, polisi turun tangan melakukan penyelidikan.

"Benar ada kejadian tersebut, korban berprofesi sebagai sopir Angkot 06 jurusan Gandaria-Kampung Melayu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).

Insiden itu dialami oleh korban MH pada Sabtu, 4 Januari 2025 sekira pukul 01:52 WIB. Adapun, kejadian berawal saat korban sedang berhenti. Ketika itu, dua orang yang berboncengan sepeda motor mendekati korban.

"Pelaku meminta handphone korban," ujar dia.

Ade Ary mengatakan, korban menolak untuk menyerahkan ponselnya, malah diserang menggunakan senjata tajam jenis celurit hingga mengakibatkan luka pada pipi.

"Korban mengalami luka di bagian pipi kiri akibat sabetan senjata tajam yang digunakan pelaku," ujar dia.

Ade Ary mengatakan, korban berusaha melarikan diri ke arah Cibubur. Sementara para pelaku terus mengejar. Setibanya di lampu merah Cibubur, kendaraan korban terhenti akibat kemacetan.

"Selanjutnya terlapor berhasil mengambil handphone korban," ujar dia.

Atas kejadian ini, korban didamping orang tuanya membuat laporan ke Polres Metro Jaktim.

"Pelapor yang merupakan orang tua dari korban, telah membuat laporan resmi ke Polres Jakarta Timur untuk pengusutan lebih lanjut," tandas Ade Ary.

Infografis: Rasa Berkuasa Pendidik Berujung Pelecehan Seksual (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Rasa Berkuasa Pendidik Berujung Pelecehan Seksual (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya