Polisi Periksa Sopir Taksi Silver Bird yang Ditunjuk-tunjuk Patwal Raffi Ahmad, Ini Hasilnya

Polisi telah memeriksa IK, sopir taksi Silver Bird yang viral ditunjuk-tunjuk Brigadir K, anggota patrol pengawalan (patwal) mobil RI 36 milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 13 Jan 2025, 20:20 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 20:20 WIB
Mobil Berplat Nomor RI 36 yang Viral di X
Aksi arogan anggota patrol pengawalan (patwal) mobil RI 36 milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, yang menunjuk-nunjuk sopir taksi. Mobil milik Raffi Ahmad itu menerobos kemacetan. (Foto: X @txttransportasi)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Polisi telah memeriksa IK, sopir taksi Silver Bird yang viral ditunjuk-tunjuk Brigadir K, anggota patrol pengawalan (patwal) mobil RI 36 milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyebut, dari hasil pemeriksaan, sopir taksi Silver Bird itu mengaku tidak mendengar sepatah kata pun yang terucap dari Brigadir DK selain isyarat tangan.

"Hasil klarifikasi saudara IK, pengemudi taksi Silver Bird, bahwa tidak ada ucapan anggota yang arogan. Hanya isyarat tangan untuk segera maju karena saat itu posisi kendaraan berhenti di tengah," kata Argo dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

Di sisi lain, Argo mengatakan, Brigadir DK telah dijatuhi sanksi disiplin sesuai derajat kesalahan yakni menunjuk-nunjuk sopir taksi. Sanksinya berupa teguran keras.

"Sudah diberikan sanksi tindakan disiplin sesuai tingkat kesalahan berupa teguran keras untuk memperbaiki perilaku. Setelah ini bertugas kembali seperti biasa, namun tetap dalam pengawasan," ujar Argo.

Sementara itu, pihak kepolisian kembali menekankan anggota yang bertugas sebagai patwal untuk bersikap humanis kepada masyarakat, hal itu agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

"Evaluasi pasti, sedang kita buat nota ke jajaran terkait teknis pengawalan agar pedomani SOP, khususnya hal yang sifatnya tidak humanis atau arogan," ucap Argo.

Baca juga 7 Fakta Viral Video Mobil Patwal RI 36 Tunjuk Pengemudi Taksi, Terungkap Ternyata Milik Raffi Ahmad

Anggota Patwal Raffi Ahmad Sudah Diberikan Sanksi Teguran

Mobil Berplat Nomor RI 36 yang Viral di X
Mobil Berplat Nomor RI 36 yang Viral di X (Foto: X @txttransportasi)... Selengkapnya

Sebelumnya, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono buka suara terkait perilaku anggotanya yang dituding arogan pada saat melaksanakan tugas.

Kejadian itu viral di media sosial. Sosok anggota itu berinisial Brigadir DK yang merupakan personel Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Argo mengatakan, Brigadir DK telah dimintai klarifikasi terkait kejadian itu. Menurutnya, insiden itu terjadi di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Januari sekira pukul 16.30 WIB.

"Bahwa anggota tersebut merupakan personel Ditlantas Polda Metro Jaya atas nama Brigadir DK yang sedang melakukan pengawalan," kata Argo dalam keterangan tertulis, Jumat (10/1/2025).

Argo menjelaskan, awalnya truk penambal jalan sedang berhenti di lajur tengah, sehingga menyebabkan kemacetan.

Dia mengatakan, taksi Silver Bird saat itu hendak menghindar ke kanan. Namun di saat bersamaan ada kendaraan Suzuki Ertiga putih dari sebelah kanan yang sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan.

"Akibatnya taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama, dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan berpotensi menimbulkan kemacetan," ujar Argo.

Saat itu, lanjut Argo, personel pengawalan segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan taksi Alphard segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

"Saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan," ujar dia.

Terkait kejadian ini, Argo mengatakan, pihaknya telah memberikan sanksi teguran terhadap Bripka DK. "Saat ini anggota diberikan sanksi untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan," ujar Aego.

Di sisi lain, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan mencari sopir taksi Alphard untuk meminta klarifikasi. "Apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan," ujar Argo.

Ditlantas Polda Metro Jaya menyampaikan permohonan maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap arogan. "Akan menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan pengawalan selanjutnya," ucap Argo.

 

Raffi Ahmad Harus Tanggung Jawab

Raffi Ahmad, Staf Khusus Presiden ikut membahas soal Asosiasi Konten Kreator Indonesia
Raffi Ahmad, Staf Khusus Presiden ikut membahas soal Asosiasi Konten Kreator Indonesia. (Dok: Kemenekraf)... Selengkapnya

Ekonom dan pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat, menyoroti insiden mobil berplat RI 36 milik Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad. Mobil pelat putih itu viral gara-gara pengawalan patwal arogan di jalan raya.

Achmad menilai, Raffi Ahmad tidak bisa lepas tangan atas peristiwa tersebut. Meskipun Sultan Andara mengaku tidak berada di dalam mobil, saat insiden anggota patwal yang kedapatan menunjuk-nunjuk sopir taksi Alphard terjadi.

"Sayangnya, respons Raffi Ahmad yang cenderung lambat dan baru muncul setelah teguran dari Menteri Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy menunjukkan bahwa ia belum sepenuhnya memahami esensi tanggung jawab sebagai pejabat publik," kata Achmad, Senin (13/1/2025).

Menurut dia, argumen bahwa Raffi Ahmad tidak berada di dalam mobil saat insiden terjadi tidak dapat membebaskannya dari tanggung jawab.

Tim patwal dan transportasi yang ditugaskan mengawal kendaraannya jelas bekerja atas nama dan untuk kepentingan Raffi Ahmad.

Lantaran, ia menyebut seorang pejabat publik tidak hanya diukur dari tindakan langsungnya, namun juga dari bagaimana mereka mengelola tim yang bertugas atas nama mereka.

"Jika Raffi Ahmad tidak mampu memastikan patwalnya bertindak profesional dan mematuhi aturan lalu lintas, maka ia harus bertanggung jawab atas kegagalan itu. Apalagi insiden ini terjadi di ruang publik, melibatkan hak orang lain, dan dengan cepat menjadi sorotan media," kata Achmad.

"Salah satu aspek paling mencolok dari polemik ini adalah lambatnya respons Raffi Ahmad. Setelah insiden tersebut viral di media sosial, ia memilih diam selama tiga hari. Hingga akhirnya teguran dari Menseskab memaksanya untuk angkat bicara," ujar Achmad.

Infografis 7 Utusan Khusus Presiden Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Utusan Khusus Presiden Prabowo. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya