Liputan6.com, Jakarta - International Conference on Interdisciplinary Terrorism and Extremism Studies in Europe, Asia, and Africa (ICITES) 2025 jadi ajang kolaborasi universitas lintasbenua. Pada tahun ini, acara tersebut diselenggarakan di Sky Lounge, Universitas Wina, Vienna.
Kepala Program Studi Kajian Terorisme Universitas Indonesia, Muhamad Syauqillah menjelaskan, ICITES merupakan hasil kerja sama antara Universitas Indonesia, Universitas Wina, dan Universitas Lagos.
Baca Juga
“Konferensi terkait menjadi ajang pertukaran pengetahuan terkait terorisme di Asia, Afrika, dan Eropa serta membuka peluang kolaborasi riset di masa mendatang,” kata Syauqillah dalam keterangan diterima, Senin (27/1/2025).
Advertisement
Melalui pandangannya, Ketua Konferensi sekaligus perwakilan Universitas Wina sebagai tuan rumah, Ednan Aslan, menyoroti kebutuhan mendesakan strategi berkelanjutan untuk melawan terorisme di tingkat global.
Merujuk pada pengalaman global serta berbagai tantangan di Indonesia, Syauqillah menyampaikan Ednan menegaskan pentingnya pengembangan pengetahuan yang komprehensif, penelitian yang memberikan dampak nyata, serta tata kelola yang berlandaskan nilai dalam upaya pemberantasan ekstremisme dan terorisme.
“Sementara itu, Ashiru dari Universitas Lagos menggarisbawahi pentingnya kerja sama akademik lintasnegara sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan global terkait terorisme dan ekstremisme,” ungkap Syauqillah.
Syauqillah menambahkan, Ashiru menyoroti bahwa kolaborasi seperti ICITES 2025 dapat menjadi platform efektif untuk berbagi wawasan dan pengalaman guna menciptakan solusi yang lebih baik dan berkelanjutan.
Syauqillah meyakini, ICITES 2025 merupakan bukti komitmen Universitas Wina, Universitas Lagos, dan Universitas Indonesia dalam memajukan keamanan global melalui penelitian interdisipliner.
“Sebagai titik temu berbagai perspektif dalamisu kompleks terorisme dan ekstremisme, konferensi ini menjadi wadah bagi para akademisi dan praktisi untuk bertukar wawasan mengenai topik-topik terkini dalam kajian terorisme,” ungkap dia.
Berlangsung 2 Hari
Sebagai informasi, ICITES 2025 berlangsung selama dua hari, dan menghadirkan diskusi panel, lokakarya, presentasi, serta sesi Networking yang mempertemukan akademisi dan praktisi dari Eropa , Asia, dan Afrika.
Diketahui, topik dibahas dalam konferensi juga membahas kecerdasan buatan (AI), gender, psikologi ekstremisme, dan ketahanan masyarakat yang terdampak.
Konferensi ini dibuka oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri Austria dan Omar Haijawi-Pirchner, Kepala Direktorat Perlindungan Negara dan Dinas Intelijen Austria.
Advertisement