Ilham Habibie Kukuhkan Wiza Hidayat Sebagai Ketua BK Teknik Industri PII

Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh Prof Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan RI yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina BKTI PII.

oleh Tim News diperbarui 01 Feb 2025, 16:51 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 00:47 WIB
Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) resmi melantik Wiza Hidayat sebagai Ketua BK Teknik Industri periode 2024-2027 (Istimewa)
Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) resmi melantik Wiza Hidayat sebagai Ketua BK Teknik Industri periode 2024-2027 (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Pusat Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) resmi melantik Wiza Hidayat sebagai Ketua BK Teknik Industri periode 2024-2027.

Pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Umum PII, Ilham Habibie dan disaksikan oleh Wakil Ketua Umum Agus Taufik Mulyono, Ketua Dewan Penasehat Heru Dewanto, Ketua Dewan Penasehat BKTI Faizal Safa, Ketua Dewan Pakar BKTI PII Nicke Widyawati, hingga seluruh pengurus dan anggota BKTI PII yang hadir di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (31/01/2025).

Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh Prof Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan RI yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina BKTI PII. Acara ini mengusung tema 'Hilirisasi & Produktivitas Industri, Membangun Indonesia Emas'.

Dalam sambutannya, Ilham Habibie berpesan bahwa PII sangat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi 8% di masa mendatang dan re-industrialisasi merupakan salah satu hal utama yang harus dijalankan untuk mencapai target pemerintah tersebut. Tak hanya ekonomi 8%, melainkan hilirisasi industri, swasembada pangan, swasembada energi, dan lainnya.

“Dalam mendukung re-industrialisasi memerlukan peran besar dari para insinyur. Untuk itu, PII akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak untuk berperan aktif mendukung upaya menumbuhkan industri di tanah air,” ujar Ilham Habibie.

Sektor ketenagakerjaan Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan terutama dalam hal pengembangan kompetensi. Lebih jauh, aspek produktivitas, sebagai DNA Teknik Industri, menjadi sangat penting karena hampir semua industri menghadapi tingkat uncertainty yang cukup tinggi.

"Sebagian besar pekerja kita berada pada industri yang produktivitasnya rendah, dan hanya sebagian kecil yang berada pada produktivitas tinggi", papar Prof Yassierli dalam sambutannya.

 

 

Gerakan Produktivitas Nasional

Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan menginisiasi Gerakan Produktivitas Nasional yang akan membutuhkan ahli-ahli produktivitas. "Kita akan memiliki SKKNI ahli produktivitas yang nantinya akan bisa melihat permasalahan produktivitasnya ada di People, Process, Product, atau Tata Kelola. Saya sangat welcome atas berbagai inisiatif kerjasama," Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof Yassierli.

Sebagai Ketua BKTI PII yang baru, Wiza menyampaikan bahwa BK Teknik Industri PII merupakan wadah profesional bagi insinyur teknik industri yang berperan penting di berbagai sektor.

“Keilmuan Teknik Industri adalah ilmu tentang Kolaborasi. Keberadaan profesi ini menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing industri nasional menghadapi berbagai permasalahan bangsa seperti swasembada energi, pangan, hilirisasi, perubahan iklim, kompetensi, dan lain sebagainya," papar Wiza.

Menuju Indonesia Emas 2045, industri yang kuat menjadi syarat utama untuk mencapai visi besar tersebut. BK Teknik Industri PII berkomitmen untuk mendorong sinergi dan kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan guna menciptakan ekosistem industri yang berdaya saing global. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, dirinya meyakini bahwa insinyur teknik industri Indonesia dapat membawa perubahan signifikan bagi kemajuan bangsa.

Acara pelantikan BKTI PII ini mengusung konsep “Green Event” dimana semua emisi karbon yang dihasilkan oleh seluruh peserta mulai dari perjalanan ke lokasi acara, listrik dan properti yang digunakan serta makanan (Scope 1,2 dan 3) telah dioffset dengan pembelian kredit karbon dari IDX Carbon.

“Kami berkomitmen menghilangkan jejak karbon dari seluruh kegiatan BKTI PII dan menjadi pionir keinsinyuran dalam wujudnya nyata langkah berkelanjutan untuk masa depan”, ujar Moh Shadiq Helmy, Sekretaris BKTI PII.

Acara pelantikan pengurus ini dihadiri oleh pengurus BKTI PII yang hadir dari berbagai wilayah di Indonesia dan menjadi tonggak awal kegiatan pengurus BKTI PII yang baru.

“Kami berharap organisasi BKTI PII akan menjadi wadah jejaring keinsinyuran untuk kolaborasi ABCGM untuk Indonesia Emas 2045”, papar Sandika, Organizing Committee & Direktur Eksekutif BKTI PII.

Dalam acara ini, BKTI PII juga melakukan penandatanganan lebih dari 20 Nota Kesepahaman dengan berbagai universitas, perusahaan, dan asosiasi untuk berbagai kerjasama dibidang pendidikan, pelatihan, riset, dan pengabdian masyarakat.

Infografis Journal
Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya