Liputan6.com, Tangerang - - Warga Tangerang harus mengantre panjang untuk membeli gas 3 kg di depan agen Jalan Palem Raya, tepatnya di depan Masjid Ar Royyan Cibodas. Antrean ini sudah terlihat sejak pukul 07.00 pagi, meskipun agen baru akan buka pada pukul 12.00 siang.
Mayoritas yang mengantre adalah ibu-ibu rumah tangga yang kesulitan mendapatkan gas untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak.kelangkaan itu terjadi sejak sepekan lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah susah dari minggu lalu. Bingung saya juga, pagi harus masak, terutama bekel anak-anak sekolah. Sekarang jadi harus beli lauk di luar, yang ada pengeluaran hari-hari jadi lebih besar," keluh Santi, salah seorang ibu muda yang tengah mengantre, Senin (3/2/2025).
Advertisement
Antrean panjang ini juga menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi, karena para pengantre sedikit memakan badan jalan dan banyak kendaraan roda dua diparkir sembarangan.
Rudiyah, seorang pedagang katering dari Dumpit, Kelurahan Bencongan, Kabupaten Tangerang, terpaksa mengantre jauh dari rumahnya karena di daerahnya sudah tidak ada lagi yang menjual gas.
"Sudah enggak ada lagi yang jual. Terakhir beli Januari tanggal 20-an. Harganya juga dinaikin jadi 25 ribu. Setelah itu udah enggak ada yang jual lagi," ungkap Rudiyah.
Rudiyah menyatakan bahwa dirinya telah mengantre sejak pukul 07.00 WIB, namun hingga saat ini agen tersebut belum juga beroperasi. "Dari jam 7, ngantrenya. Ini juga belum jelas ada atau tidaknya. Tapi ini baru dikasih tau bukannya jam 12 siang," tambahnya.
Tidak Dijual di Pengecer
Seperti diketahui pemerintah melalui Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa per 1 Februari 2025, pengecer gas LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan LPG 3 kg Pertamina.
“Yang pengecer itu, kami jadikan pangkalan, per 1 Februari,” kata Yuliot, Jumat 31 Januari 2025.
Advertisement