Kemenag Perketat Asuransi Travel Umrah untuk Jamin Layanan Kesehatan Jemaah

Kementerian Agama (Kemenag) akan menstandarisasi kebijakan asuransi travel untuk perjalanan umrah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Feb 2025, 10:45 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 10:45 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. (Dok. Kemenag)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengatakan pemerintah Arab Saudi sedang melakukan transformasi digital besar-besaran dalam bidang haji dan umrah. Kemenag menyampaikan hal ini perlu dengan bijak oleh jemaah umrah dan pihak travel atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

"Regulasi-regulasinya terus berkembang, masa berlaku visa sudah mulai di-extend, kebijakan haji pun demikian, sehingga perlu adanya pelindungan kepada jemaah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief dikutip dari siaran pers, Minggu (9/2/2025).

Oleh karena itu, dia menegaskan Kemenag akan menstandarisasi kebijakan asuransi travel untuk perjalanan umrah. Hal ini, kata dia, untuk menjamin layanan kesehatan bagi jemaah umrah.

"Jadi travel harus berkomitmen untuk menyediakan asuransi bagi jemaah umrah, jemaah yang sakit harus diperhatikan, jangan sampai yang sakit kemudian ditinggal di Arab Saudi tanpa layanan kesehatan yang jelas," tuturnya.

Ibadah umrah masih diminati oleh semua kalangan di Tanah Air. Hilman mengungkapkan, selain dari masyarakat yang tinggal di perkotaan, jemaah umrah di Indonesia juga masih didominasi oleh masyarakat menengah yang tinggal di pedesaan.

"Karakteristik dan demografi jemaah umrah di Tanah Air itu masih didominasi oleh masyarakat menengah yang juga tinggal di desa-desa, kelompok-kelompok pengajian, majelis ta’lim, dan lain-lain," ujar Hilman.

"Jadi, kita tidak bisa melepas sepenuhnya, harus jelas desainnya, dan kita juga ingin menjaga agar calon jemaah umrah itu bisa terlindungi dan dilayani dengan baik," sambungnya.

Hilman mengingatkan kembali tentang konsep 5 Pasti Umrah dari Kementerian Agama. Mulai dari, pastikan travel umrahnya berizin, pastikan jadwalnya, pastikan penerbangannya, pastikan hotelnya, hingga pastikan visanya.

"Konsep ini sudah kita dengungkan bertahun-tahun. Ini berdasarkan fakta bahwa sebagian travel kita masih belum memiliki izin, bahkan tidak mampu menunjukkan komitmennya kepada jemaah, karena mungkin ketidaksiapan dan lain-lain," jelas Hilman.

 

Jangan Nyasar, Penerbangan Haji dan Umrah Pindah ke Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta

Jemaah Umrah
Jemaah Umrah memadati imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)... Selengkapnya

Sementara itu, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) tengah menyiapkan Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta untuk melayani jemaah haji dan umrah. Sejalan dengan rencana besar dalam peningkatan ekosistem pelayanan kepada jamaah haji dan umrah.

Adapun dalam agenda 100 hari kerja Kementerian BUMN pada Kabinet Merah Putih 2024-2029, progres revitalisasi Terminal 2F untuk melayani jemaah haji dan umrah ini sudah hampir 100 persen rampung, dan akan segera dioperasikan dalam waktu dekat.

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, Terminal 2F disiapkan untuk memenuhi fasilitas atau kebutuhan yang sesuai dengan karakteristik penumpang umrah atau haji.

Selain itu, juga mengurangi kepadatan di sisi darat Terminal 3. Mengingat penumpang umrah saat ini mencapai 10.000 penumpang per hari.

"Perlu adanya traffic management yang lebih baik dalam melayani jemaah umrah yang jumlahnya sekitar 10.000 orang per hari di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini jamaah umrah berangkat melalui Terminal 3 yang belum mampu memberikan fasilitas lengkap bagi para jamaah. Di Terminal 2F, kami menyiapkan fasilitas lengkap bagi jemaah haji dan umrah," ungkapnya, Kamis (23/1/2025).

Terminal 2F didesain khusus dan dilengkapi fasilitas basic untuk mendukung perjalanan ibadah haji dan umrah. Fasilitas yang ada di Terminal 2F, antara lain, masjid dengan luas sekitar 3.000 meter persegi, lounge, area manasik, hingga food court.

Selain itu, terdapat area pertemuan bagi para jemaah dengan keluarga, baik di area keberangkatan maupun kedatangan.

"Terminal 2F kami desain khusus agar para jemaah haji dan umrah dapat merasakan nuansa yang lebih baik, lebih nyaman dan khusyuk dalam beribadah," kata Faik Fahmi

Sejalan dengan ini, maka operasional penerbangan langsung (direct flight) menuju Arab Saudi nantinya akan dilayani melalui Terminal 2F. Bagi jemaah umrah yang berangkat dengan penerbangan tidak langsung menuju Arab Saudi, proses keberangkatan pun akan dilakukan melalui Terminal 2F.

 

Infografis Skandal Umrah Menjerat Umat
Infografis Skandal Umrah Menjerat Umat (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya