Narasi Terakhir, Sebuah Refleksi di Hari Pers

Hari Pers bukan hanya tentang perayaan, tetapi sebuah momen untuk merenungkan pengorbanan jurnalis yang tak pernah lelah mencatat kebenaran meski menghadapi ancaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2025, 16:42 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 16:41 WIB
Tolak Revisi UU Penyiaran, Organisasi Pers Gabungan Serbu Gedung Parlemen
Unjuk rasa tersebut merupakan aksi gabungan yang dilakukan sejumlah organisasi wartawan yang ada di Jakarta bersama elemen masyarakat sipil lainnya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, dunia merayakan Hari Pers, sebuah momen untuk mengingat kembali peran penting pers dalam membentuk masyarakat dan negara. Namun, perayaan tersebut sering kali tidak terlihat semeriah yang dibayangkan.

Hari Pers bukan hanya tentang perayaan atau pidato-pidato yang membicarakan kebebasan, demokrasi, dan pers sebagai pilar keempat demokrasi. Terkadang, yang tampak adalah meja kerja yang berantakan, tumpukan berita yang belum terselesaikan, dan ingatan tentang rekan-rekan yang telah gugur dalam tugas.

Bagi banyak jurnalis, kata-kata "kami bukan pahlawan" menjadi sebuah kenyataan pahit yang mengingatkan bahwa meskipun jurnalis seringkali menjadi saksi sejarah, mereka tidak mencari gelar atau pujian. Mereka menjalankan tugas mulia untuk mencatat kebenaran, meskipun di tengah ancaman atau bahaya yang mengintai.

Dalam setiap tulisan, setiap laporan, mereka berusaha menegakkan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, meskipun kerap kali harus membayar harga yang sangat mahal.

Hari Pers seharusnya menjadi momen refleksi, bukan sekadar pesta. Sebuah pengingat bahwa di balik layar pemberitaan dan di tengah ketakutan yang mendera, ada keyakinan yang tak boleh padam: bahwa meskipun menghadapi segala tantangan, seseorang harus tetap menulis. Seseorang harus tetap bersaksi.

Meskipun itu adalah narasi terakhir. Meskipun itu adalah pengorbanan yang tak terbayarkan.

Hari ini, ketika kita memperingati Hari Pers, marilah mengingat bukan hanya pada mereka yang telah mengorbankan hidupnya dalam menjalankan tugas jurnalisme, tetapi juga mereka yang terus berjuang tanpa henti untuk mengungkapkan kebenaran.

Semangat mereka adalah semangat yang tak boleh padam, dan semoga tetap menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjaga kebebasan pers sebagai fondasi yang tak tergoyahkan dalam setiap demokrasi. 

Selamat Hari Pers untuk seluruh jurnalis di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya