Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan perhitungan ulang anggaran di Jawa Barat dampak dari efisiensi yang diterapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dia menyebut, anggaran perjalanan dinas hingga seminar bisa mencapai Rp5 triliun.
"Saya sebelum menjabat sudah melakukan perhitungan pembiayaan pembangunan di Jawa Barat. Sudah mencoba menitikberatkan pada pembangunan yang menjadi kebutuhan dasar, tidak menggunakan anggaran untuk kepentingan yang tidak penting," kata Dedi di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, pemangkasan dititikberatkan pada kegiatan yang tidak penting seperti perjalanan dinas hingga seminar. Dedi menyebut, dari pemangkasan terhadap kegiatan yang tidak penting jika ditotal mencapai Rp5 triliun.
Advertisement
"Perlu saya informasikan sampai hari ini total dari belanja yang tidak penting, jadi bukan efisiensi menghapus anggaran pembangunan, tidak. Jadi belanja yang tidak penting seperti perjalanan dinas, seminar-seminar, kegiatan-kegiatan proyek yang tidak semestinya dibuat itu totalnya sudah Rp5 triliun yang kami persiapkan di perubahan anggaran nanti," ungkapnya.
Nantinya, anggaran tersebut akan dialihkan untuk infrastruktur di Jawa Barat yang direncanakan akan selesai pada 2026.
"Nah seluruh pembiayaan itu akan diarahkan dengan target pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, irigasi, jalan di Jawa Barat bisa tuntas pada tahun 2026 karena pada 2027 kita akan mengarahkan pada investasi daerah sehingga nanti ke depan Jawa Barat memiliki nilai investasi yang cukup dan daerahnya bisa membangun berdasarkan hasil investasi yang dikelola pemerintah provinsi," imbuh dia.
Bobby Nasution dan Ahmad Luthfi Yakin Efisiensi Anggaran Tak Hambat Program Pemda
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) terpilih, Bobby Nasution, memastikan bahwa seluruh program yang dijanjikan selama masa kampanye akan tetap berjalan meskipun ada efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
"Berjalan. Saya Pastikan bisa berjalan," kata dia, di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).
Politikus Gerindra ini menjelaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan stake holder terkait, sama seperti yang dia lakukan saat menjabat sebagai Wali Kota Medan.
"Ya kita koordinasi selama ini, sejauh ini juga yang kita lakukan selama saya jadi walikota medan, saya juga selalu koordinasi," ujarnya.
Bobby menegaskan, adanya kebijakan efisiensi anggaran tidak akan membuat programnya tersendat. Dia mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan semuanya untuk menghadapi kebijakan tersebut.
"Kemarin juga dengan provinsi, pak PJ Gubernur juga sudah menyampaikan terkait efisiensi, jadi kita sudah persiapkan semuanya," imbuh dia.
Â
Â
Â
Advertisement
Gubernur Jateng Terpilih Bentuk Tim Transisi
Senada, Gubernur Jawa Tengah terpilih Ahmad Luthfi mengaku, pihaknya membentuk tim transisi ditengah kebijakan efisiensi yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto.
Dia menjelaskan, tim transisi juga dibentuk dalam rangka percepatan di daerah Jawa Tengah.
"Efisiensi terutama transfer daerah sudah kita bicarakan, kita punya tim transisi sudah kita bentuk jadi tim transisi kita dalam rangka percepatan daerah jateng sudah," kata Luthfi, di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).
Dia pun meyakini, usai dilantik pada 20 Febuari 2025, pihaknya bisa langsung menjalankan program-program di Jawa Tengah.
"Dan saya yakin pada saat nanti teritung mulai tanggal 20 kita sudah running terkait dengan program-program dalam rangka integrasi dengan pemerintah pusat maupun kolaborasi di pemerintahan di wilayah Jawa Tengah," imbuhnya.
Â
Â
Â
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)