Kapan Ramadan 2025, Jatuh 1 Atau 2 Maret?

Ketahui awal Ramadhan 1446 H dan potensi perbedaan penetapan awal puasa Ramadhan 2025 antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Simak selengkapnya!

oleh Jonathan Pandapotan Purba Diperbarui 26 Feb 2025, 09:22 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 09:22 WIB
[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-30, 14 Juni 2018
Ilustrasi Ramadan (Ilustrasi: Pexels.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut bulan suci Ramadan. Berdasarkan berbagai sumber, termasuk Muhammadiyah, 1 Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Namun, potensi perbedaan penetapan awal puasa Ramadan 2025 tetap ada, terutama antara Muhammadiyah dan Pemerintah yang akan menggelar sidang isbat pada Jumat, 28 Februari 2025.

Perbedaan ini muncul karena adanya potensi kesulitan dalam pengamatan hilal di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 28 Februari 2025. Hal ini diungkapkan oleh Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Meskipun demikian, keputusan resmi mengenai awal Ramadhan akan ditentukan setelah sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah.

Perbedaan ini bukanlah hal baru dalam penentuan awal Ramadan. Setiap tahun, seringkali terdapat perbedaan penetapan tanggal antara berbagai organisasi Islam di Indonesia, termasuk Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Perbedaan ini umumnya disebabkan oleh perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Ramadhan, antara metode hisab dan rukyat.

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H

Muhammadiyah telah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini berdasarkan perhitungan hisab yang telah mereka lakukan. Keputusan ini diumumkan secara resmi melalui berbagai saluran komunikasi organisasi.

Dengan penetapan ini, umat Islam yang mengikuti metode hisab Muhammadiyah dapat mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan sejak tanggal tersebut.

Keputusan ini diambil setelah melalui proses perhitungan dan kajian yang matang oleh para ahli di bidang astronomi dan kalender Islam di lingkungan Muhammadiyah.

Pemerintah Gelar Sidang Isbat

Pemerintah, melalui Kementerian Agama (Kemenag), akan menggelar sidang isbat pada Jumat, 28 Februari 2025 untuk menentukan awal Ramadhan 1446 H. Sidang isbat ini akan mempertimbangkan hasil rukyatul hilal dan perhitungan hisab.

Sidang isbat merupakan mekanisme yang digunakan pemerintah Indonesia untuk menentukan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah. Keputusan yang diambil dalam sidang isbat ini bersifat resmi dan mengikat bagi seluruh instansi pemerintah.

Hasil sidang isbat akan diumumkan kepada publik setelah proses pengamatan dan perhitungan selesai dilakukan. Hasilnya dapat berbeda dengan penetapan Muhammadiyah, tergantung pada hasil rukyatul hilal dan pertimbangan lainnya.

Potensi Perbedaan dan Persiapan Umat

Potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan antara Muhammadiyah dan pemerintah menimbulkan tantangan tersendiri bagi umat Islam di Indonesia. Namun, hal ini juga menjadi kesempatan untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan metode dalam menentukan awal bulan Ramadhan.

Bagi umat Islam, penting untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam menentukan awal Ramadhan. Saling menghargai dan toleransi merupakan kunci dalam menjaga kerukunan umat.

Yang terpenting adalah mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketaqwaan, serta menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan penuh makna, tanpa memandang perbedaan tanggal penetapan awal Ramadhan.

Meskipun terdapat potensi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan 2025 antara Muhammadiyah dan pemerintah, persiapan menyambut bulan suci Ramadhan tetap penting. Saling menghormati perbedaan dan fokus pada pengamalan ibadah menjadi hal utama bagi umat Islam.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya