Liputan6.com, Jakarta - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menggelar puncak peringatan Dies Natalis ke-75 FKUI di Aula FKUI Salemba, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Hadir dalam peringatan Dies Natalis, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, dan Dekan FKUI Ari Fahrial Syam.
Ada beragam kegiatan dalam Dies Natalis kali ini. Di antaranya sarasehan ilmiah, lomba tumpeng akbar, dan paling istimewa, pementasan wayang orang bertajuk 'Bhisma: No Tahta, No Harta, No Wanita, No Kriye'.
Advertisement
Menurut Ketua Panitia Dies Natalis FKUI Riyadh Firdaus, pementasan wayang orang ini menjadi yang pertama dalam sejarah Dies Natalis FKUI dengan menghadirkan para guru besar FKUI sebagai pemeran utama, didukung oleh mahasiswa FKUI serta diiringi oleh tim gamelan, angklung, dan paduan suara FKUI yang juga terdiri dari guru besar dan para dokter tenaga pengajar FKUI.
"Pertunjukan ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap budaya Nusantara tapi juga menunjukkan kolaborasi lintas generasi antara dosen dan mahasiswa dalam mempersembahkan seni yang sarat makna," ujar Riyadh melalui keterangan tertulis, Rabu (26/2/2025).
Dia menyampaikan harapan agar momentum Dies Natalis ke-75 FKUI dapat semakin mempererat kolaborasi antara akademisi, tenaga medis, dan alumni FKUI dalam memajukan pendidikan serta layanan kesehatan di Indonesia.
"Dies Natalis ke-75 FKUI bukan sekadar perayaan tapi juga refleksi perjalanan panjang FKUI dalam mencetak saintis dan profesional medis berkualitas dan mampu berkontribusi bagi bangsa," terang Riyadh.
"Lebih dari itu, keterlibatan berbagai elemen dalam pagelaran wayang orang, dari mahasiswa hingga guru besar, menunjukkan bahwa FKUI adalah rumah besar yang bersatu dalam satu visi kemajuan ilmu kedokteran untuk kepentingan masyarakat," sambung dia.
Jadi Momen Bersejarah
Riyadh menilai, lebih istimewa, gamelan yang akan mengiringi pementasan wayang orang ini terakhir kali dipentaskan 40 tahun yang lalu menjadikannya sebuah momen bersejarah dalam perayaan Dies Natalis FKUI.
Dia melihat, dengan perpaduan seni pertunjukan wayang orang yang megah dan alunan gamelan klasik, acara tersebut menjadi perayaan budaya yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan, penghormatan terhadap tradisi, serta semangat FKUI dalam menjaga warisan intelektual dan kebudayaan bangsa.
"Adapun, wayang orang ini disutradarai oleh Arie Dagienkz. Sosok Arie Dagienkz dikenal karena karyanya yang inovatif dalam mengemas seni tradisional dengan sentuhan modern, seperti terlihat dalam pementasan Matajiwa X Matajiwo dan Wayang Orang Rock Ekalaya yang sukses menarik minat generasi muda terhadap budaya wayang," terang Riyadh.
"Keterlibatan Arie Dagienkz menghadirkan nuansa segar dan relevan dalam pementasan ini, sekaligus menjaga esensi dan nilai-nilai luhur dari seni wayang orang," jelas dia.
Advertisement
Pentingnya Sinergi Satu Sama Lain
Sementara itu, Wamenkes Dante Saksono menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan kedokteran dan kebijakan kesehatan, terutama dalam mencetak tenaga medis yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dante mengapresiasi FKUI atas perannya dalam mencetak tenaga medis berkualitas.
"Ini menegaskan bahwa kesiapan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan," ucap dia.
Sementara, Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menegaskan peran FKUI dalam mengembangkan riset dan inovasi di bidang kesehatan. FKUI, kata dia, berkomitmen untuk terus menjadi institusi pendidikan kedokteran yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
"Inovasi sains dan teknologi kesehatan adalah kunci dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam sektor kesehatan," terang Ari.
FKUI juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak yang berperan dalam kesuksesan acara ini, termasuk ILUNI UI, ILUNI FKUI, PT Fyrom Internasional, serta panitia Dies Natalis ke-75 FKUI yang terdiri dari alumni FKUI angkatan 2000/2001 (KOMET).
"Kontribusi mereka memainkan peran krusial dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri kesehatan, mendukung inovasi serta kemajuan di bidang kedokteran," ucap dia.
"Dengan rangkaian kegiatan ini, FKUI menegaskan komitmennya dalam melahirkan inovasi di bidang kedokteran serta menjaga warisan akademik yang telah dibangun selama lebih dari 7 dekade," jelas Ari.
