Niat Mandi Sebelum Puasa Ramadan, Bersihkan Diri Jelang Ibadah Suci

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan, bulan suci penuh berkah bagi umat Muslim, segera tiba. Banyak yang mempersiapkan diri, salah satunya dengan mandi sebelum memulai puasa. Meskipun bukan kewajiban, tradisi ini diyakini membersihkan diri lahir batin sebelum menjalankan ibadah puasa. Artikel ini akan membahas lengkap tata cara mandi sebelum puasa Ramadhan, termasuk niat, hukumnya, dan perbedaan niat mandi wajib antara laki-laki dan perempuan.

Mandi sebelum puasa Ramadan lebih kepada amalan sunnah yang dianjurkan untuk meningkatkan kesucian dan kekhusyukan dalam beribadah. Niat mandi ini berbeda dengan niat mandi wajib (junub) setelah hadas besar. Tidak ada bacaan niat khusus untuk mandi sebelum puasa, cukup niatkan dalam hati untuk membersihkan diri sebelum berpuasa. Intinya, mandi ini bertujuan menyucikan diri secara fisik dan mental sebelum menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Kebersihan diri merupakan bagian penting dalam Islam. Mandi sebelum puasa dapat diibaratkan sebagai simbol kesiapan diri untuk menyambut bulan suci dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci. Selain mandi, mempersiapkan diri secara spiritual juga penting, seperti memperbanyak doa dan dzikir, serta merenungkan makna ibadah puasa.

Meskipun mandi sebelum puasa Ramadhan bukan mandi wajib, memahami niat mandi wajib penting untuk membedakannya. Niat mandi wajib berbeda antara laki-laki dan perempuan, terutama terkait dengan penyebab hadas besar. Berikut bacaan niat mandi wajib:

Laki-laki:"Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala." (Artinya: 'Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala.')

Perempuan:"Bismillahi rahmani rahim nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta'ala." (Artinya: 'Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta'ala.')

Perbedaan terletak pada penyebab hadas besar. Laki-laki menggunakan 'minal janabati' (dari jinabah), sedangkan perempuan menggunakan 'minan nifasi' (dari nifas) jika mandi karena nifas. Jika karena haid, maka lafalnya menjadi 'anil haidhi'.

Niat puasa Ramadhan merupakan rukun utama ibadah puasa. Niat harus diucapkan sebelum fajar menyingsing. Berikut bacaan niat puasa Ramadhan:

• Untuk satu hari: "Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala." (Artinya: 'Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala')
• Untuk satu bulan penuh: "Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala." (Artinya: 'Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala')

Meskipun ada perbedaan pendapat, disarankan untuk berniat setiap malam agar ibadah lebih terjaga. Niat juga bisa dilakukan saat sahur, asalkan sebelum terbit fajar.

Mandi wajib harus dilakukan dengan sempurna. Berikut tata caranya secara umum:

• Niat di dalam hati sebelum memulai mandi.
• Membasuh kedua tangan tiga kali.
• Membersihkan kemaluan.
• Berwudhu seperti wudhu biasa.
• Mengguyur seluruh tubuh dengan air yang bersih, memastikan semua bagian tubuh terbasuh.

Penting diingat bahwa niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh, terutama dalam mazhab Syafi'i. Niat ini membedakan mandi biasa dengan mandi wajib yang memiliki nilai ibadah.

Mandi sebelum puasa Ramadan merupakan amalan sunnah yang baik untuk membersihkan diri secara fisik dan mental sebelum menjalankan ibadah puasa. Memahami niat mandi wajib dan niat puasa Ramadhan juga penting untuk menjalankan ibadah dengan benar dan khusyuk.