Liputan6.com, Jakarta Guna menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendorong agar setiap desa terdapat 200 pekerja rentan yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kita ingin pemerintahan ini memperhatikan problem paling ujung dari problem kita, yakni kemiskinan di desa,” ujarnya.
Baca Juga
“Kita ingin memastikan setiap pekerja memiliki jaminan sosial yang dapat melindungi dari berbagai risiko pekerjaan dan untuk itu perlu perubahan arah kebijakan yang sebelumnya mengandalkan responsif, melalui pemberian santunan, menjadi protektif yaitu berupa asuransi,” jelas Cak Imin.
Advertisement
Ia pun mengungkapkan, penguatan ekosistem perlindungan sosial menjadi sangat penting karena tidak hanya berfungsi sebagai jaring pengaman, tetapi juga sebagai upaya nyata dari pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jaminan sosial bagi tenaga kerja bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi kewajiban negara, kehadiran negara harus terus dirasakan oleh semua masyarakat,” ungkap Cak Imin.
Sebagai informasi, potensi pekerja informal sebesar 61,08 pekerja atau baru 16,21 persen atau sekitar 10 juta pekerja yang telah dilindungi BPJS Ketenagakerjaan. Jika dilihat lebih jauh, mayoritas pekerja yang belum terlindungi adalah para pekerja rentan yang jumlahnya mencapai 30,85 juta pekerja.
Saling Bahu Membahu
Cak Imin mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga kepala desa saling bahu membahu mengatasi permasalahan ketenagakerjaan tersebut.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah untuk terus memperbaiki dan memperkuat sistem perlindungan bagi tenaga kerja kita,” ujarnya.
Cak Imin juga menyebut, besaran iuran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan manfaat yang akan didapatkan pekerja saat mengalami risiko kecelakaan kerja maupun kematian.
“Toh jumlah iurannya juga sangat kecil, sehingga sangat signifikan bermanfaat bagi mereka para pekerja itu,” sebutnya.
Manfaat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Dikutip dari laman resmi BPJS Ketenagakerjaan, iuran jaminan sosial ketenagakerjaan untuk pekerja sektor informal dimulai dari Rp16.800 per bulan untuk 2 program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Manfaat JKK dan JKM
- Perawatan medis tanpa batas biaya sesuai indikasi medis hingga sembuh.
- Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan pertama dan 50 persen untuk bulan berikutnya hingga sembuh.
- Santunan sebesar 48 kali upah terakhir jika peserta meninggal akibat kecelakaan kerja.
- Santunan Rp42 juta jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja.
- Beasiswa pendidikan bagi dua anak hingga jenjang perguruan tinggi dengan maksimal manfaat Rp174 juta.
(*)
Advertisement
