Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan pemerintah akan menggelar operasi modifikasi cuaca untuk mengatasi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek. Menurut dia, operasi modifikasi cuaca ini dapat mengurangi curah hujan yang menimbulkan banjir.
"Kita juga menambah untuk operasi modifikasi cuaca karena ini banjir ini masalahnya juga ada di kiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. Makanya ini harus dikurangi curah hujan," jelas Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 4 Maret 2025.
Baca Juga
Pratikno menuturkan operasi modifikasi cuaca akan dilakukan sampai pekan kedua Maret 2025. Hal ini sesuai prediksi BMKG bahwa Jabodetabek masih diguyur hujan hingga pekan kedua Maret.
Advertisement
Selain itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar banjir yang melanda wilayah Jabodetabek ditangani dengan baik. Dia meminta TNI-Polri dan relawan bekerja sama menangani banjir yang melanda wilayah Jabodetabek.
"Oh tadi disampaikan, pada saat pidato beliau menyampaikan, ini kita sedang dilanda banjir, ini kita tangani dengan baik, tentu Presiden meminta kepada semua yang bertugas, TNI-Polri, ayo semua kita bersinergi bersama," jelas Gus Ipul usai rapat bersama Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 4 Maret 2025.
Basarnas juga menegaskan kesiapannya membantu penanganan banjir Jakarta. "Jika ada masalah teknis terkait peralatan yang dibutuhkan di lapangan, kami siap mendukung penuh," ujar Tim Basarnas dalam rapat zoom.
Peralatan seperti perahu karet dan drone siap digunakan untuk memantau dan membantu penyelamatan. Komunikasi yang baik antara pihak terkait sangat penting untuk efektivitas proses penyelamatan.
Berikut sederet respons sejumlah pihak terkait bencana banjir yang melanda Jabodetabek, dihimpun oleh Tim News Liputan6.com:
Menko PMK Desak Penyelesaian Cepat Banjir Jabodetabek
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meminta pemerintah daerah hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jabodetabek bekerja cepat menangani banjir yang melanda di sejumlah wilayah tersebut.
Pratikno mengingatkan bahwa Jabodetabek merupakan jantung nasional, sehingga setiap isu yang muncul di wilayah ini berpotensi menjadi isu politik. Oleh karena itu, penting untuk menangani masalah seperti banjir dengan cepat agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
"Jadi Bapak-Ibu sekalian, ini kejadian banjir di jantung nasional, Jabodetabek. Mudah sekali isu ini akan bergelinding menjadi isu yang sosial, isu politik, dan seterusnya. Karena itu, mohon untuk ditangani secara cepat-cepatnya, koordinasi adalah kunci," kata dia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Pratikno menegaskan, perlu respons yang cepat mengingat situasi dan kondisi yang darurat. Pasalnya, ini bukan hanya menjadi isu bencana tapi bisa merembet ke masalah sosial hingga politik jika tak segera diselesaikan.
"Respons yang cepat dan ini memang ya situasinya SOS itu hanya emergency, bukan hanya isu bencana, tetapi jangan sampai bencana alam nanti merembet ke masalah-masalah lain masalah sosial, masalah politik, dan lain-lain," jelas dia.
Pratikno juga menyampaikan bahwa kementerian terkait, seperti Kemensos, Kemenkes, dan Kementerian PUPR, harus berkoordinasi dengan baik agar banjir dapat segera tertangani dan tidak mengganggu perayaan Idul Fitri.
"Kaitannya dengan pemulihan infrastruktur tadi Pak Kepala BNPB sudah menegaskan kita juga mendekati Idul fitri. Jangan sampai juga kemudian satu dalam jangka pendek ini kegiatan masyarakat tidak segera pulih. Yang kedua nanti menjadi satu masalah serius di waktu mudik," pungkasnya.
Advertisement
Basarnas Siap Dukung Penyelamatan
Basarnas menegaskan kesiapannya membantu penanganan banjir Jakarta. "Jika ada masalah teknis terkait peralatan yang dibutuhkan di lapangan, kami siap mendukung penuh," ujar Tim Basarnas dalam rapat zoom.
Peralatan seperti perahu karet dan drone siap digunakan untuk memantau dan membantu penyelamatan. Komunikasi yang baik antara pihak terkait sangat penting untuk efektivitas proses penyelamatan.
"Kami memiliki peralatan seperti perahu karet dan drone yang dapat digunakan untuk memantau dan membantu dalam upaya penyelamatan," sambungnya.
Keberadaan teknologi modern seperti drone sangat membantu dalam memetakan wilayah terdampak banjir dan mengidentifikasi lokasi yang membutuhkan pertolongan segera. Hal ini mempercepat proses evakuasi dan penyaluran bantuan.
Basarnas menekankan pentingnya komunikasi yang lancar dalam proses penyelamatan. Dengan informasi yang akurat dan cepat, proses pemulihan dan penyelamatan dapat berjalan lebih efektif.
"Sifatnya kami akan mendukung penuh segala situasi yang ada, khususnya dalam proses penyelamatan korban, jika ada kebutuhan tambahan, kami akan menggunakan potensi-potensi lain yang tersedia, termasuk sumber daya Sarnas," kata Tim Basarnas.
Pemerintah Bakal Buat Operasi Modifikasi Cuaca
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengatakan pemerintah akan menggelar operasi modifikasi cuaca untuk mengatasi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek.
Menurut dia, operasi modifikasi cuaca ini dapat mengurangi curah hujan yang menimbulkan banjir.
"Kita juga menambah untuk operasi modifikasi cuaca karena ini banjir ini masalahnya juga ada di kiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. Makanya ini harus dikurangi curah hujan," jelas Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Dia menyampaikan operasi modifikasi cuaca ini akan ditangani Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Namun, Pratikno meminta pemerintah provinsi (pemprov) ikut mendanai operasi modifikasi cuaca.
"Tapi kita juga berharap pemerintah DKI bisa menambah lebih lanjut mengenai untuk modifikasi cuaca," ujarnya.
Pratikno menuturkan operasi modifikasi cuaca akan dilakukan sampai pekan kedua Maret 2025. Hal ini sesuai prediksi BMKG bahwa Jabodetabek masih diguyur hujan hingga pekan kedua Maret.
"Jadi menurut perkiraan BMKG, jadi itu sampai awal minggu kedua situasinya masih hujan di perkiraan lebat. Karena itu kita akan coba turunkan kurangi," jelas Pratikno.
Advertisement
Pemerintah Pusat Prioritaskan Evakuasi Warga sampai Suplai Makanan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan pemerintah bergerak cepat dalam penanganan banjir yang melanda wilayah Jabodetabek.
Dia menekankan evakuasi dan penyelamatan warga saat ini menjadi prioritas utama terkait dampak banjir Jabodetabek.
"Memang yang kita tangani saat ini adalah penanganan secara cepat untuk penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu, evakuasi dikerahkan. Tadi kita sudah koordinasi untuk evakuasi itu," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Dia telah berkoordinasi dengan kementerian dan badan terkait tentang bantuan apa yang dibutuhkan korban terdampak banjir. Selain itu, pemerintah juga membuat posko pengungsian untuk korban terdampak banjir.
"Lokasi mana butuh bantuan apa, kita sudah koordinasi. Terus kemudian juga pengungsian, pengungsian juga demikian. Apa saja yang dibutuhkan, saya sudah koordinasi juga dengan Pak Mensos, Pak Mensos juga sudah turunkan timnya," jelasnya.
"Jadi yang sekarang ini, yang urgent sekarang ini adalah penanganan terhadap warga yang terdampak itu yang pertama," sambung Pratikno.
Kemensos Gelontorkan Rp3 Miliar untuk Korban Banjir Jabodetabek
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan kementeriannya telah menggelontorkan anggaran Rp3 miliar untuk membantu korban terdampak banjir Jabodetabek. Bantuan tersebut terdiri dari, kasur, bantal, obat-obatan, makanan, hingga tenda pengungsian.
"Dukungan dari Kementerian sosial maupun pemerintah provinsi daerah khusus Jakarta maupun Jawa Barat, dan kabupaten/kota Bekasi, Bogor, terus mengalir ya, utamanya untuk di daerah terdampak. Mulai dari kasur, bantal, obat-obatan, pakaian untuk ibu-ibu, makanan untuk anak-anak, dan juga ada tenda-tenda yang disiapkan semuanya," kata Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).
"Hari ini dari Kemensos sudah hampir 3 miliar dengan berbagai bentuk dukungan," sambungnya.
Menurut dia, tenda-tenda itu untuk evakuasi agar korban terdampak banjir mendapatkan tempat pengungsian sementara yang layak. Gus Ipul menyampaikan pihaknya mengirimkan makanan siap saji serta dapur umur yang saat ini sudah beroperasi.
"Sementara logistiknya dikirim makanan-makanan siap saji, juga disiapkan dapur umum. Jadi ada dapur umum yang beroperasi salah satunya yang sudah beroperasi itu di Jatiasih, kerja sama Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi dan juga Kementerian Sosial," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul memastikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, dan tenaga terlatih ikut membantu evakuasi korban banjir ke tempat pengungsian. Hingga kini, dia belum dapat memastikan jumlah korban yang terdampak banjir di Jabodetabek.
"Sampai hari ini kita terus berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Barat maupun dengan Kabupaten dan Kota Bekasi, dan juga Kabupaten Bogor. Di mana kita sedang mendata tentang korban dan juga dampak-dampak mereka yang terdampak," tutur Gus Ipul.
Advertisement
Prabowo Perintahkan TNI-Polri Bantu Penanganan Banjir di Jabodetabek
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar banjir yang melanda wilayah Jabodetabek ditangani dengan baik. Dia meminta TNI-Polri dan relawan bekerja sama menangani banjir yang melanda wilayah Jabodetabek.
"Oh tadi disampaikan, pada saat pidato beliau menyampaikan, ini kita sedang dilanda banjir, ini kita tangani dengan baik, tentu Presiden meminta kepada semua yang bertugas, TNI-Polri, ayo semua kita bersinergi bersama," jelas Gus Ipul usai rapat bersama Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Dia meyakini TNI-Polri serta relawan selalu membantu penanganan bencana yang ada di Indonesia, termasuk banjir. Mulai dari, evakuasi, pengungsian, hingga rehabilitasi korban terdampak banjir.
"Tetapi kita tau setiap ada bencana selalu saja TNI-Polri, relawan-relawan semua memang bersatau pada di lapangan mulai dari tahap evakuasi, pengungsian, sampai tahap rehabilitasi," tuturnya.
Gus Ipul mengungkapkan Kementerian Sosial telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk membantu korban terdampak banjir di Jabodetabek. Bantuan yang diberikan terdiri dari, kasur, bantal, obat-obatan, pakaian, makanan, dan tenda.
"Di wilayah Jabodetabek, bantuan dari Kementerian Sosial telah mencapai hampir Rp3 miliar dalam berbagai bentuk dukungan," tutur Gus Ipul.
