Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menekankan pentingnya pendidikan yang inovatif dan berdampak nyata. Hal itu Ia sampaikan pada acara kuliah umum “Education for Sustainable Development in Timor Leste” di Jaya Ballroom Gedung Yustinus Kampus Semanggi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya.
"Di era global ini, pendidikan tinggi harus bersifat inklusif dan berorientasi pada masa depan,” ujar dia, Rabu (5/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dengan memperkuat kolaborasi, riset interdisipliner, dan pengembangan keterampilan, dia yakin bisa menciptakan solusi berkelanjutan yang mampu menjawab tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Advertisement
Sementara itu Rektor Unika Atma Jaya, Yuda Turana menyampaikan, pendidikan berkelanjutan merupakan bagian dari visi utama Unika Atma Jaya dalam menciptakan dampak sosial yang nyata.
"Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada sustainability, Unika Atma Jaya terus memperkuat kerja sama dengan Timor-Leste, baik melalui program beasiswa maupun riset kolaboratif, untuk menciptakan solusi nyata bagi Masyarakat,” ujarnya.
Pendidikan, kata dia, bukan sekadar tentang akademik, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Unika Atma Jaya melihat pendidikan memiliki peran besar dalam menciptakan perubahan yang berdampak luas. Kuliah umum ini menjadi momentum penting dalam menguatkan kolaborasi akademik antara Indonesia dan Timor-Leste, khususnya dalam pengembangan kebijakan pendidikan tinggi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Pendidikan Solusi Tantangan Sosial
Adapun Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains Timor-Leste, José Honório da Costa Pereira Jerónimo, , menyoroti bagaimana pendidikan dapat menjadi solusi bagi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di negaranya.
"Kami memahami bahwa tanpa investasi yang kuat di sektor pendidikan, pembangunan berkelanjutan tidak akan bisa terwujud. Oleh karena itu, kami terus mendorong kerja sama dengan institusi akademik seperti Unika Atma Jaya ," ujarnya.José Honório berharap agar mahasiswa dan mahasiswi yang menempuh pendidikan di Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Dengan ilmu dan pengalaman yang diperoleh, mereka diharapkan dapat kembali ke Timor-Leste setelah lulus untuk berkontribusi dalam pembangunan negara, memperkuat kapasitas sumber daya manusia, serta membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.
Advertisement
