Liputan6.com, Jakarta - Tempat wisata baru di Puncak, Bogor, Jawa Barat bernama Hibisc Fantasy, yang baru diresmikan pada 11 Desember 2024, harus berakhir lebih cepat dari perkiraan. Awal Maret 2025, wahana wisata yang menawarkan berbagai macam permainan seperti bianglala, kora-kora, dan rumah hantu itu dibongkar atas perintah langsung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Lokasi wisata yang berada di Tugu Selatan, Cisarua, Bogor ini ternyata berdiri di atas lahan yang seharusnya dilindungi.
Baca Juga
Pembongkaran ini bukan tanpa alasan. Hibisc Fantasy diduga kuat telah melakukan pelanggaran serius berupa alih fungsi lahan. Area rekreasi yang dibangun ternyata telah mencapai 15.000 meter persegi, jauh melebihi batas yang diizinkan. Kawasan tersebut merupakan area lindung di hulu Sungai Ciliwung, sehingga pembangunannya dinilai sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan bencana alam, terutama banjir.
Advertisement
Bahkan, lokasi Hibisc Fantasy yang berada tepat di tengah hulu sungai telah dikaitkan dengan beberapa bencana banjir yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak akan ada pandang bulu dalam menegakkan aturan, meskipun Hibisc Fantasy dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, Jaswita. Keputusan ini diambil demi keselamatan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Pelanggaran Alih Fungsi Lahan dan Dampaknya
Meskipun sempat dinyatakan telah mengantongi izin operasional dan perizinan dari Pemkab Bogor, pelanggaran alih fungsi lahan menjadi alasan utama pembongkaran Hibisc Fantasy.
Perluasan area rekreasi yang signifikan di kawasan lindung hulu Sungai Ciliwung telah memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan yang serius. Hal ini juga menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap pembangunan di daerah rawan bencana.
Harga tiket masuk Hibisc Fantasy sendiri cukup beragam, mulai dari Rp 40.000 hingga Rp 90.000 per orang, tergantung jenis tiket yang dipilih. Namun, semua itu kini telah menjadi kenangan. Setelah pembongkaran, Gubernur Dedi Mulyadi berencana untuk mengembalikan lahan tersebut menjadi hutan, sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi lingkungan dan mencegah bencana serupa di masa mendatang.
Kasus Hibisc Fantasy menjadi bukti nyata betapa pentingnya kepatuhan terhadap peraturan tata ruang dan lingkungan. Pembangunan yang mengabaikan aspek lingkungan dan keselamatan masyarakat akan berdampak buruk, bahkan dapat berujung pada kerugian yang besar, baik secara ekonomi maupun sosial.
Advertisement
Rencana Pemulihan Lahan
Pasca pembongkaran, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan rencananya untuk mengembalikan lahan seluas 15.000 meter persegi tersebut menjadi hutan. Langkah ini diharapkan dapat memulihkan fungsi lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir. Pemulihan lahan ini juga akan menjadi contoh nyata bagi pengelola wisata lainnya untuk lebih memperhatikan aspek lingkungan dan keselamatan dalam menjalankan bisnisnya.
Ketegasan pemerintah daerah dalam menangani kasus ini patut diapresiasi. Pembongkaran Hibisc Fantasy menjadi bukti komitmen untuk melindungi lingkungan dan keselamatan masyarakat. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar selalu mematuhi peraturan yang berlaku dan memprioritaskan kelestarian lingkungan.
Dengan mengembalikan lahan tersebut menjadi hutan, diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitar hulu Sungai Ciliwung. Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan. Semoga kasus Hibisc Fantasy menjadi pembelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Â
