Jelang Idul Fitri, Harga Sembako di Bekasi Alami Kenaikan

Adapun bahan pokok yang mengalami kenaikan, di antaranya terjadi pada harga telur, beras dan minyak goreng.

oleh Bam Sinulingga Diperbarui 12 Mar 2025, 20:17 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 20:17 WIB
Sejumlah harga sembako di Kota Bekasi mengalami kenaikan jelang Idul Fitri 1446 H, imbas minimnya pasokan akibat banjir dan meningkatnya permintaan. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)
Sejumlah harga sembako di Kota Bekasi mengalami kenaikan jelang Idul Fitri 1446 H, imbas minimnya pasokan akibat banjir dan meningkatnya permintaan. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Jepang Idul Fitri 1446 H, sejumlah harga sembako di pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat, terus merangkak naik. Kenaikan harga sudah berlangsung dua pekan, yang disebabkan minimnya pasokan akibat banjir dan tingginya permintaan selama Ramadan.

Adapun bahan pokok yang mengalami kenaikan, di antaranya terjadi pada harga telur, beras dan minyak goreng. Telur yang normalnya di harga Rp26.000 per kilogram, pada Rabu (12/3/2025) pagi terpantau di kisaran Rp 29.000-30.000. Begitu pula harga minyak goreng yang rata-rata dijual Rp18.000 per liter, dari sebelumnya Rp16.000.

Harga beras yang awalnya Rp 10.000 per liter, kini naik menjadi Rp12.000. Sedangkan untuk beras premium isi 50 kilogram, dibanderol sebesar Rp720.000, dari sebelumnya Rp680.000. Belum lagi polemik minyakita yang tak sesuai takaran, yang dijual Rp35.000, dari sebelumnya Rp32.000 per liter.

Hal ini sontak membuat jengkel para pembeli, khususnya kaum ibu-ibu. Tak sedikit dari mereka yang harus memutar otak dan memilih minyak curah untuk keperluan sehari-hari dan berjualan. Terutama pedagang kecil yang tentunya sangat berdampak.

"Ya mau gimana, harganya (minyak goreng kemasan) lagi tinggi, terpaksa harus pakai minyak curah dulu," kata Barkah, salah satu pembeli.

Sementara salah satu pedagang sembako, Dedi mengatakan, sejak terungkapnya kasus minyakita yang tak sesuai takaran, kini kebanyakan konsumen beralih menggunakan minyak curah untuk memasak. Mereka khawatir jika membeli minyak kemasan, isinya tidak sesuai seperti yang dicantumkan.

"Sekarang lebih banyak yang beli minyak curah, karena kasus minyakita, jadi pada takut takarannya kurang," ujar Dedi.

 

Promosi 1

Harga Ayam Potong Masih Stabil

Sementara di Pasar Jatiasih, harga ayam potong masih terbilang stabil. Namun para pedagang khawatir bakal ada kenaikan pada dagangan mereka, pekan depan. Hal ini pastinya akan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat.

"Untuk ayam potong saat iki masih stabil harganya, satu kg Rp38 ribu," kata Parlan Tumenggung kepada Liputan6.com.

Selain itu banyaknya warga yang mudik saat Lebaran nanti, juga menjadi kekhawatiran tersendiri karena menambah sepi pembeli. "Paling penduduk lokal Bekasi yang tidak pulang kampung. Konsumen yang bukan asli Bekasi pasti pulkam," paparnya.

Para pedagang maupun pembeli berharap harga-harga bisa kembali normal, terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal beberapa pekan lagi. Dengan begitu daya beli masyarakat kembali meningkat.

INFOGRAFIS: Daftar Bansos 2021, Dari Kartu Sembako Hingga Prakerja (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Daftar Bansos 2021, Dari Kartu Sembako Hingga Prakerja (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya