Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim mendorong PT Pertamina untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat ditengah kasus dugaan korupsi terkait tata Kelola minyak mentah yang terjadi pada periode 2018 hingga 2023.
Hal tersebut disampaikan Gus Rivqy, sapaan akrabnya saat Komisi VI DPR RI melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Pertamina beserta Subholding, Selasa 11 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
"Kami di komisi enam mendorong PT Pertamina untuk melakukan rebranding yang bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada PT Pertamina. Salah satu caranya adalah dengan transparan terkait penyampaian semua informasi kepada masyarakat," ujar Rivqy, melalui keterangan tertulis, Rabu (12/3/2025).
Advertisement
Dia menjelaskan, transparansi yang dimaksud misalnya dengan membuka data-data yang dimiliki PT Pertamina. Sebagai contoh, kata Rivqy, data minyak yang diimpor dan diproduksi oleh PT Pertamina.
Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halimpun mengapresiasi langkah Dirut PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri yang mendorong adanya transparansi di PT Pertamina dengan membuka pengaduan masyarakat melalui handphone yang dipegangnya langsung.
"Hal tersebut adalah langkah konkrit untuk mengetahui masalah objektif dari kinerja PT Pertamina di mata masyarakat," terang dia.
Melihat keseriusan dari Dirut PT Pertamina Simon, Rivqy yang berasal dari Dapil Jatim IV berharap PT Pertamina dapat mengulang kesuksesan pada zaman Dirut Pertamina Ari Soemarno yang menjabat pada periode 2006-2009.
"Kesuksesan PT Pertamina kala itu mengacu pada pesan Ari Soemarno yang mengatakan agar PT Pertamina tetap bersih dan transparan. Ditambah lagi agar PT Pertamina terus mengembangkan budaya atau etos kerja yang baik untuk karyawannya dan selalu melayani kepentingan rakyat," papar Rivqy yang merupakan Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Berikan Masukan
Terakhir, Rivqy pun menegaskan anggota Komisi VI DPR RI yang mempertanyakan dan memberikan masukan terkait kasus korupsi minyak mentah di PT Pertamina selama periode 2018-2023 bukanlah bermaksud untuk mengadili PT Pertamina. Melainkan, kata dia, bentuk perhatian untuk menjaga keberlanjutan kinerja PT Pertamina.
"Kami sayang terhadap PT Pertamina. Dan kami juga tidak ingin adanya penumpang gelap yang menumpangi kasus hari ini sehingga menggiring masyarakat berbondong-bondong meninggalkan Pertamina yang kita cintai itu," ucap dia.
"Ini tantangan yang sangat besar buat Pak Dirut. Ayo pak Dirut kita perbaiki Pertamina, kita kembalikan kepercayaan masyarakat kepada Pertamina," pungkas Rivqy.
Advertisement
