Petugas Pintu Air Manggarai, Jakarta Timur, terpaksa mulai bekerja mengangkut sampah meski belum menerima gaji. Mereka bersedia kembali bekerja karena dijanjikan akan menerima gaji selama 4 bulan hari ini, Rabu (17/7/2013).
Agus Wahyudi, operator alat berat mengatakan gaji yang dijanjikan belum juga dibayar. Ia mengaku kembali bekerja atas permintaan pimpinan kontraktor tempat dirinya bekerja. Ia dan rekan-rekannya pun mengancam kembali mogok bila gaji tidak dibayarkan.
"Ya permintaannya seperti itu kita jalani saja. Tapi lihat hari ini kalau memang belum juga dibayar, ya bisa mogok lagi," kata Agus di Pintu Air Manggarai, Rabu (17/7/2013).
Ia menjelaskan gaji sebesar Rp 2,2 juta yang seharusnya didapatkan setiap bulan belum juga diterimanya sejak April lalu. Yang dibayarkan hanya uang makan sebesar Rp 15 ribu per hari yang dapat diambil seminggu sekali.
Pria yang sudah bekerja selama 5 tahun itu pun berharap gaji itu terealisasikan. Ia mengaku mendengar gaji akan dibayarkan hari ini. "Sudah dengar. Kapannya belum tahu. Apakah siang ini, sore. Tapi yang pasti sampai sekarang saya belum terima," imbuh Agus.
Bapak satu anak itu menuturkan sebelumnya pekerjaan pengangkatan sampah memang berada di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Namun, sejak April lalu pengerjaan mulai dipantau oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta, bukan Dinas PU.
"Saat dipegang PU semua gaji dibayar. Nah, pas Dinas Kebersihan dari April sampai sekarang gaji belum dibayar," jelas Agus. (Adi/Ism)
Agus Wahyudi, operator alat berat mengatakan gaji yang dijanjikan belum juga dibayar. Ia mengaku kembali bekerja atas permintaan pimpinan kontraktor tempat dirinya bekerja. Ia dan rekan-rekannya pun mengancam kembali mogok bila gaji tidak dibayarkan.
"Ya permintaannya seperti itu kita jalani saja. Tapi lihat hari ini kalau memang belum juga dibayar, ya bisa mogok lagi," kata Agus di Pintu Air Manggarai, Rabu (17/7/2013).
Ia menjelaskan gaji sebesar Rp 2,2 juta yang seharusnya didapatkan setiap bulan belum juga diterimanya sejak April lalu. Yang dibayarkan hanya uang makan sebesar Rp 15 ribu per hari yang dapat diambil seminggu sekali.
Pria yang sudah bekerja selama 5 tahun itu pun berharap gaji itu terealisasikan. Ia mengaku mendengar gaji akan dibayarkan hari ini. "Sudah dengar. Kapannya belum tahu. Apakah siang ini, sore. Tapi yang pasti sampai sekarang saya belum terima," imbuh Agus.
Bapak satu anak itu menuturkan sebelumnya pekerjaan pengangkatan sampah memang berada di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Namun, sejak April lalu pengerjaan mulai dipantau oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta, bukan Dinas PU.
"Saat dipegang PU semua gaji dibayar. Nah, pas Dinas Kebersihan dari April sampai sekarang gaji belum dibayar," jelas Agus. (Adi/Ism)