Terhitung Kamis (25/7/2013), KRL Ekonomi di seluruh stasiun kereta di Jabodetabek dihapuskan. Penghapusan itu tentu saja membuat penumpang membludak untuk berebut naik KRL Commuter Line.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV siang, penumpukan penumpang pasca-penghapusan KA Ekonomi pun terjadi di di Stasiun Bogor sejak Rabu pagi.
Di hari pertama penghapusan KRL Ekonomi di Jabodetabek, calon penumpang pun berebut naik kereta commuter line yang jumlahnya tidak bertambah meski ada penghapusan KRL Ekonomi.
Kondisi itu dikeluhkan para pengguna KRL Ekonomi, salah satunya Muhidin yang menumpang KRL dari Stasiun Bogor.
"Saya harus mengeluarkan tambahan biaya untuk barang yang dibawa. Padahal biasanya, saya tidak perlu membeli tiket untuk barang bawaan," keluh Muhidin.
Untuk mengatasi penumpukan penumpang di jam sibuk, PT KAI akan menambah kapasitas angkut kereta di Jabodetabek dengan menambah 180 unit kereta yang mulai datang Agustus mendatang. (Tnt/Ism)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV siang, penumpukan penumpang pasca-penghapusan KA Ekonomi pun terjadi di di Stasiun Bogor sejak Rabu pagi.
Di hari pertama penghapusan KRL Ekonomi di Jabodetabek, calon penumpang pun berebut naik kereta commuter line yang jumlahnya tidak bertambah meski ada penghapusan KRL Ekonomi.
Kondisi itu dikeluhkan para pengguna KRL Ekonomi, salah satunya Muhidin yang menumpang KRL dari Stasiun Bogor.
"Saya harus mengeluarkan tambahan biaya untuk barang yang dibawa. Padahal biasanya, saya tidak perlu membeli tiket untuk barang bawaan," keluh Muhidin.
Untuk mengatasi penumpukan penumpang di jam sibuk, PT KAI akan menambah kapasitas angkut kereta di Jabodetabek dengan menambah 180 unit kereta yang mulai datang Agustus mendatang. (Tnt/Ism)