Bangun Transportasi Lebih Inklusif, KAI Commuter Luncurkan Kartu Disabilitas

KAI Commuter meluncurkan kartu disabilitas menyusul peningkatan jumlah penumpang difabel.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 17 Feb 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 15:00 WIB
KAI Luncurkan Kartu Disabilitas untuk Pengguna KRL Jabodetabek
Penyandang disabilitas netra menunjukkan kartu khusus disabilitas di Stasiun BNI City, Jakarta, Jumat (14/2/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah penyandang disabilitas yang menggunakan layanan KRL Commuter Line meningkat hingga 19 persen pada 2024.

Hal ini melatarbelakangi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter untuk meluncurkan kartu disabilitas. Ini adalah kartu identitas multifungsi yang dapat digunakan oleh penyandang disabilitas. Di samping sebagai Kartu Multi Trip (KMT) untuk transaksi pembayaran tiket KRL Commuter Line.

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyant menyampaikan, penambahan layanan ini merupakan komitmen pihaknya dalam meningkatkan layanannya kepada pengguna, khususnya pengguna dengan disabilitas atau yang berkebutuhan khusus.

"Ada banyak masukan dan saran terutama dari kalangan disabilitas sendiri yang sehari-hari aktif menggunakan Commuter Line. Kami mendapatkan catatan adanya penyandang disabilitas yang seharusnya jadi prioritas, luput dari pantauan sesama penumpang dan juga petugas," kata Asdo, Sabtu (15/2/2025) mengutip Bisnis Liputan6.com.

Asdo menilai, hal ini terjadi karena penumpang penyandang disabilitas tidak semuanya leluasa mengkomunikasikan kondisinya.

"Lantaran kalangan disabilitas ini juga ada beragam, selain disabilitas fisik juga sensorik, down syndrome, cerebral palsy, sampai ketidakmampuan melihat dan bicara," paparnya.

Peningkatan layanan ini juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Pasal 18 tentang penyandang disabilitas, serta Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri.

"Jadi kami berharap agar Commuter Line lebih accessible atau dapat terakses oleh semua kalangan. Termasuk penumpang disabilitas pun nantinya bisa leluasa bepergian dengan Commuter Line. Kami ingin ekosistem moda transportasi ini jadi lebih inklusi, sehingga semua bisa terlayani," ungkapnya.

Bagaimana Cara Mendapatkan Kartu Disabilitas KRL Commuter?

Nantinya, sambung Asdo, penumpang difabel akan mendapatkan Kartu Disabilitas yang bisa diperoleh dengan mendaftarkan dan registrasi secara daring melalui tautan https://shorturl.at/YSm6.

Kemudian, akan dihubungi petugas untuk proses pengambilan Kartu Disabilitas di Stasiun Bogor, Juanda, Sudirman, Tanah Abang, Duri, dan Stasiun Bekasi.

Dengan kartu ini, KAI berharap tidak ada lagi pengguna KRL Jabodetabek yang merasa tidak terlayani dengan baik, termasuk penyandang disabilitas.

Sebelumnya, KAI Commuter juga telah meluncurkan layanan khusus disabilitas di nomor 081296605747 yang sudah ada sejak akhir tahun 2019. Dengan menghubungi nomor tersebut, pengguna dengan disabilitas dapat meminta bantuan petugas stasiun saat akan naik menggunakan Commuter Line.

Peningkatan Jumlah Penumpang Difabel

Tercatat, sepanjang tahun 2024 lalu, pengguna dengan disabilitas yang menggunakan fasilitas tersebut sebanyak 883 pengguna.

Angka tersebut meningkat 19 persen dari total pengguna disabilitas dalam menggunakan fasilitas tersebut pada tahun 2023 yaitu sebanyak 741 pengguna.

"KAI Commuter juga mengimbau seluruh pengguna Commuter Line untuk bisa saling peduli dengan memberikan kursinya bagi pengguna berkebutuhan khusus, seperti disabilitas dan para penumpang prioritas pada umumnya," imbau Asdo.

Lonjakan Jumlah Penumpang KRL

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memproyeksikan, jumlah pengguna KRL Jabodetabek di sepanjang 2025 mencapai angka 334,3 juta orang.

Melanjutkan tren peningkatan penumpang yang terus dialami KRL Commuter Line Jabodetabek dari tahun ke tahun.

Menurut Asdo, volume pengguna KRL Jabodetabek di sepanjang 2024 sebesar 328,15 juta orang. Mengalami kenaikan sebesar 13 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 290,89 juta orang penumpang.

"Total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 328.153.923 orang. Rata-rata volume pengguna pada saat weekdays sebesar 1.014.934 orang, dan weekend sebesar 823.719 orang," terangnya di Kantor KAI Commuter, kompleks Stasiun Juanda, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Lonjakan penumpang itu turut berdampak terhadap puncak jam sibuk (peak hour) KRL Jabodetabek yang bertambah 1 jam. Asdo mengutarakan, kepadatan pengguna pada jam sibuk pagi pada 2024 dimulai pada pukul 05.30-08.30 WIB. Bergeser dari sebelumnya pukul 06.00-08.00 WIB.

"Sementara untuk persebaran pengguna pada peak hour sore mulai pukul 15.30-19.00 WIB," imbuh dia.

Adapun volume pengguna KRL Jabodetabek tertinggi pada 2024 terjadi pada 5 Oktober 2024, yakni sebanyak 1.209.506 orang.

"Volume tertinggi memang ada di bulan Juli, Oktober dan Desember, karena ada Nataru. Terlihat di sini dalam setiap bulannya pengguna rata-rata di weekday ini sudah mencapai 1 juta," kata Asdo.

Untuk 2025, KAI Jabodetabek memperkirakan, KRL Jabodetabek akan menampung sebanyak 334,36 juta orang penumpang. Naik 6 juta orang lebih dibanding jumlah pengangkutan di tahun sebelumnya.

Asdo memperkirakan, total volume KRL Commuter Line di seluruh wilayah operasi pada 2025 bakal mencapai 383.78 juta orang. Selain KRL Jabodetabek, angka tersebut turut disumbang oleh jumlah angkutan di KRL Wilayah 1 Merak, KA Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta), KRL Wilayah 2 Bandung, KRL Wilayah 6 Yogyakarta, dan KRL Wilayah 8 Surabaya.

"Proyeksi volume pengguna Commuter Line di seluruh wilayah KAI Commuter tahun 2025 sebesar 338.780.436 orang, atau naik 107 persen dari tahun 2024," jelas Asdo.

Infografis Journal
Infografis Journal: Jumlah Penumpang KRL di Jabodetabek Tahun 2010-2021 (Liputan6.com/Trie Yasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya