Ponpes NU Menolak Bantuan Pendidikan AS

Pimpinan Ponpes NU sepakat menolak bantuan yang diberikan Presiden AS sebesar US$ 157 juta untuk dana pendidikan di Tanah Air. Bantuan tersebut dinilai sebagai intervensi AS terhadap Ponpes.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Okt 2003, 08:52 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2003, 08:52 WIB
241003aPonpesBantuan.jpg
Liputan6.com, Tangerang: Kalangan pimpinan pondok pesantren Nahdatul Ulama dari beberapa daerah di Jawa dan Jakarta menolak bantuan yang diberikan Presiden Amerika Serikat sebesar US$ 157 juta untuk dunia pendidikan di Tanah Air. Alasannya, di dalam bantuan tersebut terselip intervensi AS terhadap pondok pesantren. Apalagi, AS menginginkan adanya perubahan kurikulum pesantren. Penolakan tersebut terungkap pertemuan para kiai NU di Pondok Pesantren Assidiqiyah II, Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (23/10).

Pimpinan Ponpes Assidiqiyah Nur Iskandar SQ mengatakan, jika memang AS ingin berniat menyumbang, lebih baik bantuan tersebut tak diikuti embel-embel yang lain. "Selama ini, kita sama pemerintah saja merdeka kok," kata Nur Iskandar. Namun, jika memang AS berniat membenarkan kurikulum pendidikan ponpes sah-sah saja. Itupun jika masih seputar pendidikan untuk kemajuan.

Seperti diketahui, janji bantuan pendidikan tersebut terungkap saat Presiden AS Goerge Walker Bush berkkunjung ke Bali, Rabu silam. Saat itu, Bush menyatakan akan menyumbang bantuan sebesar US$ 157 juta untuk pembangunan pendidikan di Tanah Air. Bantuan tersebut menjadi bagian dari dukungan negara Adidaya itu dalam memulihkan perekonomian Tanah Air [baca: Bush Berjanji Mengembalikan Hambali].(ORS/Dian Wignyo dan Muhammad Guntur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya