Polri belum dapat memastikan keterkaitan aksi penembakan anggota Provost Polair Aipda Anumerta Sukardi oleh orang tak dikenal dengan penanganan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, penyidik Polri masih mengumpulkan bukti penembakan itu apakah sengaja dilakukan di depan KPK atau hanya kebetulan.
"Kami akan kaitkan dengan fakta-fakta, hasil otopsi, olah TKP, dan keterangan saksi. Apakah di-setting atau karena peluang terbaik dilakukan di depan kantor KPK," kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Untuk menggali kejadian itu, kata Ronny, polisi telah memeriksa 11 saksi yaitu sopir dan kernet truk, serta beberapa pegawai gedung yang berdekatan dengan lokasi kejadian.
"Tim Puslabfor dan Inafis Polri masih melakukan pemeriksaan lokasi kejadian untuk mempermudah identifikasi pelaku," ujar dia.
Polisi pun meminta bantuan para pengelola gedung untuk memberikan rekaman CCTV yang dimiliki. Jika tak ada halangan, Ronny berjanji mengumumkan pelakunya hari ini.
Ronny menjelaskan, saat ini jenis senjata api yang digunakan masih diperiksa tim Polri melalui 2 proyektil yang ditemukan di lokasi. Proyektil yang ditemukan akan menjawab, apakah senjata yang digunakan menembak Aipda Anumerta Sukardi adalah senjata Sukardi atau senjata pelaku.
"Kami belum selesai melakukan penyelidikan dan olah TKP," ungkap Ronny.
Hasil penyelidikan itu, imbuh Ronny, dengan harapan dapat memperjelas senjata api yang digunakan pelaku dan keberadaan senjata api Aipda Anumerta Sukardi yang dinyatakan hilang. (Rmn/Sss)
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, penyidik Polri masih mengumpulkan bukti penembakan itu apakah sengaja dilakukan di depan KPK atau hanya kebetulan.
"Kami akan kaitkan dengan fakta-fakta, hasil otopsi, olah TKP, dan keterangan saksi. Apakah di-setting atau karena peluang terbaik dilakukan di depan kantor KPK," kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Untuk menggali kejadian itu, kata Ronny, polisi telah memeriksa 11 saksi yaitu sopir dan kernet truk, serta beberapa pegawai gedung yang berdekatan dengan lokasi kejadian.
"Tim Puslabfor dan Inafis Polri masih melakukan pemeriksaan lokasi kejadian untuk mempermudah identifikasi pelaku," ujar dia.
Polisi pun meminta bantuan para pengelola gedung untuk memberikan rekaman CCTV yang dimiliki. Jika tak ada halangan, Ronny berjanji mengumumkan pelakunya hari ini.
Ronny menjelaskan, saat ini jenis senjata api yang digunakan masih diperiksa tim Polri melalui 2 proyektil yang ditemukan di lokasi. Proyektil yang ditemukan akan menjawab, apakah senjata yang digunakan menembak Aipda Anumerta Sukardi adalah senjata Sukardi atau senjata pelaku.
"Kami belum selesai melakukan penyelidikan dan olah TKP," ungkap Ronny.
Hasil penyelidikan itu, imbuh Ronny, dengan harapan dapat memperjelas senjata api yang digunakan pelaku dan keberadaan senjata api Aipda Anumerta Sukardi yang dinyatakan hilang. (Rmn/Sss)