Pasca-perusakan oleh massa ormas Pemuda Pancasila, Pengadilan Negeri (PN) Depok, Jawa Barat dijaga ketat polisi hari ini. Meski sudah memeriksa sejumlah saksi, namun polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (18/9/2013), puluhan anggota polisi terlihat bersiaga di depan Pengadilan Negeri Depok. Sementara pecahan kaca serta pintu yang rusak sudah dibersihkan. Namun di beberapa bagian, bekas perusakan masih terlihat.
Massa juga menghadiahi 2 staf pengadilan 'bogem mentah'. Ruangan Ketua PN Depok pun menjadi sasaran amuk massa, bahkan sang ketua --Prim Haryadi-- juga sempat akan dilempari kursi.
Ratusan anggota Pemuda Pancasila merusak PN Depok pada Selasa, 17 September kemarin. Mereka memprotes pembatalan eksekusi lahan, yang disengketakan di Kampung Parung Serap, Sukmajaya, Depok.
Pasca-perusakan Selasa siang, PN Depok akhirnya mengeksekusi lahan seluas 33 hektar itu. Dengan disaksikan puluhan anggota Pemuda Pancasila. (Tnt/Sss)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (18/9/2013), puluhan anggota polisi terlihat bersiaga di depan Pengadilan Negeri Depok. Sementara pecahan kaca serta pintu yang rusak sudah dibersihkan. Namun di beberapa bagian, bekas perusakan masih terlihat.
Massa juga menghadiahi 2 staf pengadilan 'bogem mentah'. Ruangan Ketua PN Depok pun menjadi sasaran amuk massa, bahkan sang ketua --Prim Haryadi-- juga sempat akan dilempari kursi.
Ratusan anggota Pemuda Pancasila merusak PN Depok pada Selasa, 17 September kemarin. Mereka memprotes pembatalan eksekusi lahan, yang disengketakan di Kampung Parung Serap, Sukmajaya, Depok.
Pasca-perusakan Selasa siang, PN Depok akhirnya mengeksekusi lahan seluas 33 hektar itu. Dengan disaksikan puluhan anggota Pemuda Pancasila. (Tnt/Sss)