Polri tengah membidik pihak-pihak lain terkait tenggelamnya kapal imigran gelap para pencari suaka ke Australia di perairan Cianjur, Jawa Barat. Diduga ada pihak yang mengatur perjalanan 'manusia kapal' tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Agus Riyanto mengatakan, para imigran gelap asal Irak dan Libanon itu sudah 2 bulan berada di Indonesia, sebelum peristiwa karamnya kapal tersebut.
"Nah tentunya ada pihak yang terkait di situ. Nah ini pihak ini yang sedang kita lakukan penelusuran penyidikan, dan menentukan pelanggaran yang mungkin dilakukan," kata Agus di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Namun, sambung Agus, terkait dengan pelanggran imigrasi, tentu pihak Imigrasi yang akan mengusutnya. Sebab mereka lebih berkompeten.
"Tapi kalau ada pelanggaran lain, kita koordinasikan lebih lanjut," ungkap Agus.
Hasil penyelidikan sementara, ungkapnya, manusia kapal itu sebelum insiden itu terjadi, mereka hendak bergerak menuju Wilayah Banten menuju Australia sebagai tempat tujuan.
"Informasinya ke Christmast Island di Australia," pungkas Agus. (Mut)
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Agus Riyanto mengatakan, para imigran gelap asal Irak dan Libanon itu sudah 2 bulan berada di Indonesia, sebelum peristiwa karamnya kapal tersebut.
"Nah tentunya ada pihak yang terkait di situ. Nah ini pihak ini yang sedang kita lakukan penelusuran penyidikan, dan menentukan pelanggaran yang mungkin dilakukan," kata Agus di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Namun, sambung Agus, terkait dengan pelanggran imigrasi, tentu pihak Imigrasi yang akan mengusutnya. Sebab mereka lebih berkompeten.
"Tapi kalau ada pelanggaran lain, kita koordinasikan lebih lanjut," ungkap Agus.
Hasil penyelidikan sementara, ungkapnya, manusia kapal itu sebelum insiden itu terjadi, mereka hendak bergerak menuju Wilayah Banten menuju Australia sebagai tempat tujuan.
"Informasinya ke Christmast Island di Australia," pungkas Agus. (Mut)