Wasekjen Demokrat: Razia Topeng Monyet, Jokowi Berlebihan

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menuai kritik dari politisi Partai Demokrat.

oleh Riski Adam diperbarui 24 Okt 2013, 22:23 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2013, 22:23 WIB
ramadhan-pohan-danareses-130709b.jpg
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menuai kritik dari politisi Partai Demokrat. Jika sebelumnya Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf menyatakan ada 1.000 rumah yang terbakar dalam satu tahun pemerintahan pemerintahan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama. Kali ini, mantan Walikota Solo itu dinilai salah dalam mengambil kebijakan soal topeng monyet.

Adalah Ramadhan Pohan, Wakil Sekjen Partai Demokrat ini secara tegas menilai salah rencana Jokowi yang akan mengalokasikan semua monyet milik tukang topeng monyet yang kerap beratraksi di pinggir jalan di seluruh wilayah Jakarta untuk dirawat di Taman Margasatwa Ragunan.

Menurut Ramadhan, apa yang telah dilakukan Jokowi ini sama saja menghilangkan mata pencaharian rakyat kecil yang selama ini bergantung pada binatang primata tersebut.

"Biar bagaimanapun Jokowi bisa besar seperti saat ini juga karena dorongan dari masyarakat kelas bawah. Saya tidak habis pikir, apa pekerjaan yang nantinya akan dilakukan oleh pengamen topeng monyet jika monyet-monyet miliknya sudah dibeli oleh Jokowi," ujar Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10/2013).

"Jokowi berlebihan, karena kalau dengan cara itu topeng monyet akan punah, seolah-olah dia (topeng monyet) barang yang rusak," lanjutnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi I DPR ini menyarankan agar Jokowi dapat berpikir ulang untuk memindahkan topeng monyet itu. Misalnya, dengan membangun suatu tempat yang dikhususkan untuk pertunjukkan topeng monyet itu sendiri.

Seperti diketahui, Jokowi ingin pada  tahun 2014 mendatang Jakarta terbebas dari topeng monyet. Menurut Jokowi binatang ini harus dilindungi dan dikembalikan ke habitatnya atau masuk ke kawasan konservasi.

Jokowi menilai, tidak boleh ada pihak-pihak yang menyiksa monyet untuk melakukan atraksi demi mendapatkan uang. Keberadaan topeng monyet di jalan juga dianggap mengganggu ketertiban umum. Selain itu, dikhawatirkan monyet-monyet tersebut rentan dengan penularan penyakit. (Gen/Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya