Rusuh Sidang MK, Hamdan Zoelva: Kepercayaan Publik Belum Pulih

Ketua MK Hamdan Zoelva mengakui salah satu penyebab rusuh sidang PHPU kemarin adalah karena belum pulihnya kepercayaan publik pada MK.

oleh Oscar Ferri diperbarui 15 Nov 2013, 13:55 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2013, 13:55 WIB
hamdan-mk-131108c.jpg
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva mengakui jika kepercayaan publik belum kembali sepenuhnya terhadap lembaga yang dipimpinnya. Hal itu juga yang menjadi salah satu penyebab sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Kepala Daerah Provinsi Maluku, Jumat 14 November 2013, berakhir ricuh.

"Saya katakan, bagaimanapun juga, kepercayaan publik ini belum pulih betul. Masih ada sisa-sisa ketidakpercayaan," kata Hamdan di Gedung MK, Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Hamdan menuturkan, pascakasus dugaan suap Akil Mochtar mencuat, MK membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.

"Kan saya sudah katakan kemarin, insya Allah, 2 atau 3 bulan yang akan datang, masalah baru akan terpulihkan dengan langkah-langkah yang akan kami lakukan," kata dia.

Dalam persidangan kemarin, sejumlah pengunjung mengamuk serta membuat kericuhan dan keributan saat sidang pembacaan amar putusan PHPU Maluku digelar MK. Mereka merusak sejumlah fasilitas di lobi lantai 2 dan ruang sidang.

Sejumlah fasilitas yang dirusak di antaranya kursi, televisi LCD, mikrofon, pengeras suara, bendera Merah Putih, dan pintu ruang sidang. Polisi kemudian membawanya sebagai barang bukti.

Sedikitnya 15 orang ditahan terkait kericuhan itu. Termasuk salah satu calon Wakil Gubernur Maluku, Daud Sangadji, yang dicokok polisi saat berada di sebuah kedai kopi di Wisma Nusantara, Jakarta.

Polisi pun sudah menetapkan 2 orang sebagai tersangka atas kericuhan itu. Mereka adalah FS dan MS. (Ado/Yus)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya