Bedanya Pelajar Indonesia dan Denmark Versi Ahok

Ahok menyinggung perbedaan cara pembelajaran di Indonesia dengan Denmark.

oleh Riz diperbarui 16 Nov 2013, 15:06 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2013, 15:06 WIB
ahok-130517c.jpg

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendukung penyelenggaraan kompetisi Olimpiade Robot Dunia (WRO) 2013 di Jakarta sebagai salah satu sarana untuk memacu kreativitas anak-anak Indonesia.

"Dengan adanya event seperti ini, tentu sangat kita dukung. Ini akan mendorong anak-anak Indonesia agar bisa mulai sejajar dengan para remaja negara lain," kata pria yang akrab disapa Ahok ini saat menyambangi kompetisi WRO 2013 di Jakarta, Sabtu (16/11/2013).

Menurut dia, kreativitas menjadi modal utama bagi para generasi muda untuk bersaing di masa depan. Untuk itu, menurut Ahok, sebaiknya anak-anak kecil sudah dibiasakan mengasah kreativitas mereka sejak dini.

Ia kemudian menyinggung perbedaan cara pembelajaran di Indonesia dengan negara lain, seperti pendidikan siswa di Denmark yang sangat memperhatikan hak anak untuk bermain.

"Anak-anak di Denmark itu cara belajarnya, satu jam belajar, 15 menit bermain, bukan belajar terus. Contoh lain mungkin kita bisa lihat anak-anak yang sering main di lapangan itu jauh lebih cerdas dan kreatif dibanding anak yang hanya membaca terus," tandas Ahok.

WRO adalah kompetisi Lego robotik tingkat dunia yang diikuti oleh peserta mulai dari tingkat SD, SMP, SMA sampai dengan tingkat umum. Kompetisi WRO 2013 diikuti oleh sebanyak 385 tim yang terdiri atas 1.500 peserta dari 37 negara. Sementara Indonesia mengirimkan 29 tim dalam perlombaan tersebut. (Ant/Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya