SBY Terbang ke Tokyo, Perkuat Kerja Sama dengan Jepang

SBY juga akan menyempatkan diri untuk bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk mengadakan pembicaraan 4 mata.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 12 Des 2013, 11:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2013, 11:00 WIB
foto-sby-ziarah-2-131110-b.jpg
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II terbang ke Tokyo, Jepang untuk menghadiri pertemuan puncak Pemimpin ASEAN. Pertemuan tersebut juga bertepatan dengan 40 tahun ASEAN - Japan Commemorative Summit.

"Saya beserta delegasi dan rombongan akan kunker ke jepang untuk mengikuti pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin ASEAN dan Jepang. Pertemuan puncak bertepatan dengan 40 tahun hubungan dan kerjasama ASEAN-Jepang dalam summit yang akan dilaksanakan di Tokyo lusa," ujar SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2013).

Selain menghadiri acara tersebut, SBY juga akan menyempatkan diri bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Pertemuan empat mata terkait hubungan bilateral Indonesia-Jepang.

"Saya akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan PM Jepang. Ini sangat penting meningat ekonomi dunia sedang mengalami gejolak-gejolak baru, terutama yang dirasakan emerging market, termasuk Indonesia," tutur SBY.

Jepang, lanjut SBY, adalah partner Indonesia yang kuat dalam kerjasama ekonomi, baik itu investasi, perdagangan, maupun kerjasama ekonomi yang lain. SBY akui, investasi jadi motor penggerak perekonomian.

"Ketika ekspor kita mengalami tekanan. Ekspor kita tentunya dengan volume besar itu, kalau masih bisa ditingkatkan akan membawa kebaikan untuk perekonomian kita," jelas SBY.

Selain itu, SBY  yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu juga diminta untuk menyampaikan pidato di hadapan anggota lembaga Japan Institute of International Affair, yang akan dihadiri PM Abe.

"Dalam kesempatan itu, saya akan ajak pemimpin di kawasan ini untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan agar ekonomi di kawasan ini juga terus tumbuh meningkat dan berpengaruh bagi bangsa-bangsa ini," jelasnya.

Bagi SBY, kesempatan menyampaikan pidato itu merupakan kesempataan baik bagi indonesia sampaikan pikiran-pikiran strategis. Alasannya, saat ini keadaan politik di Asia Timur saat ini cukup menengangkan.

"Kalau dulu dunia perhatian kawasan pada Laut Cina Selatan, justru sekarang yang tensi meningkat tajam, flash point yang bisa terjadi konflik militer itu Asia Timur. Indonesia juga akan menyampaikan pandangannya," ucapnya.

Selain itu, Presiden SBY juga akan melakukan pertemuan dengan kalangan pengusaha Jepang yang tergabung dalam Japan-Indonesia Association (Japinda). Para CEO perusahaan terkemuka Jepang seperti Mitsubishi, Marubeni, Toshiba, Sumitomo, dan Toyota akan ikut dalam pertemuan. SBY akan berada di Tokyo selama 3 hari, dan pada Minggu 15 Desember akan kembali ke Tanah Air. (Adi/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya