Tanggul pembatas Kali Cipinang di Kampung Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, jebol. Akibtnya, Jalan Pusdiklat Depnaker tergenang. Diduga kuat jebolnya tanggul karena tak kuat menahan debit air.
Salah seorang warga, Wawan, mengatakan sejak pagi air sudah mulai memenuhi kali. Perlahan, air meluap melewati atas dinding tanggul. Lama kelamaan, tanggul pembatas pun jebol. "Memang meluap terus sampai ke luar, ke jalan. Tahu-tahu tanggul malah jebol," kata Wawan di lokasi, Selasa (28/1/2014).
Tanggul pembatas setinggi 1 meter itu akhirnya jebol. Air pun tumpah ruah ke jalan. Tanggul pembatas itu tampak jebol selebar 1,5 meter. Alhasil, Jalan Pusdiklat Depnaker yang menghubungkan antara Pinang Ranti menuju Halim pun terendam sekitar 30 centimeter.
"Jalan akhirnya ditutup. Tapi masih ada saja yang memaksa menerobos," lanjut dia.
Wakil Camat Makasar Indra Ansor mengatakan, jebolnya tanggul juga mengakibatkan permukiman warga terendam. Setidaknya, 3 RW terendam sekitar 1 hingga 1,5 meter. "Ini karena terlalu deras. Jadi limpahan air sungai," kata dia.
"Di balik tanggul ada tembok beton, tapi karena debit air cukup tinggi melebihi beton, makanya dibuat tanggul pasir, tapi malah nggak kuat menahannya," tambah Indra.
Pantauan Liputan6.com, ribuan karung pasir tampak ditumpuk untuk membuat dinding tanggul darurat. Petugas juga tampak mulai membangun bronjong untuk menahan derasnya air. (Eks/Ism)
Baca juga:
Jokowi Didesak Relokasi Warga Kampung PuloBupati Bogor Minta Alat Berat, Jokowi: Kita Beri 3 EskavatorKali Sunter Meluap, Warga Cipinang Melayu Pertanyakan Fungsi KBT
Salah seorang warga, Wawan, mengatakan sejak pagi air sudah mulai memenuhi kali. Perlahan, air meluap melewati atas dinding tanggul. Lama kelamaan, tanggul pembatas pun jebol. "Memang meluap terus sampai ke luar, ke jalan. Tahu-tahu tanggul malah jebol," kata Wawan di lokasi, Selasa (28/1/2014).
Tanggul pembatas setinggi 1 meter itu akhirnya jebol. Air pun tumpah ruah ke jalan. Tanggul pembatas itu tampak jebol selebar 1,5 meter. Alhasil, Jalan Pusdiklat Depnaker yang menghubungkan antara Pinang Ranti menuju Halim pun terendam sekitar 30 centimeter.
"Jalan akhirnya ditutup. Tapi masih ada saja yang memaksa menerobos," lanjut dia.
Wakil Camat Makasar Indra Ansor mengatakan, jebolnya tanggul juga mengakibatkan permukiman warga terendam. Setidaknya, 3 RW terendam sekitar 1 hingga 1,5 meter. "Ini karena terlalu deras. Jadi limpahan air sungai," kata dia.
"Di balik tanggul ada tembok beton, tapi karena debit air cukup tinggi melebihi beton, makanya dibuat tanggul pasir, tapi malah nggak kuat menahannya," tambah Indra.
Pantauan Liputan6.com, ribuan karung pasir tampak ditumpuk untuk membuat dinding tanggul darurat. Petugas juga tampak mulai membangun bronjong untuk menahan derasnya air. (Eks/Ism)
Baca juga:
Jokowi Didesak Relokasi Warga Kampung PuloBupati Bogor Minta Alat Berat, Jokowi: Kita Beri 3 EskavatorKali Sunter Meluap, Warga Cipinang Melayu Pertanyakan Fungsi KBT