Tergerus Air Kali Bekasi, 2 Makam Warga Tionghoa Longsor

Tidak hanya rumah, 2 makam warga Tionghoa di TPU Penggilingan Baru Bekasi Utara juga longsor akibat tergerus air Kali Bekasi yang meluap.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Feb 2014, 21:52 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2014, 21:52 WIB
makam-longsor-140206c.jpg
Tak hanya rumah, 2 bidang makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kampung Penggilingan Baru, Harapan Baru, Bekasi Utara, Jawa Barat, juga ambrol akibat tergerus air Kali Bekasi yang meluap. Sedangkan 5 bidang makam lainnya terancam rusak.

Hamdani (53), juru kunci makam khusus warga Tionghoa itu mengatakan, 2 bidang makam itu diketahui longsor pada Senin (13/1) lalu. Bahkan, kejadian longsor itu baru terjadi pertama kali pada saat ini.

"Biasanya banjir gede nggak pernah sampai begini. Baru sekali ini kejadian begini," kata Hamdani saat ditemui Liputan6.com di Bekasi, Kamis (6/2/2014).

Hamdani menjelaskan, 2 bidang makam yang longsor itu terdiri dari satu makam laki-laki dan satu makam perempuan. Dari tulisan di bagian beton (bongpai) yang longsor diketahui makam itu dibangun sejak tahun 2005.

"Masih ada sebagian tulang-tulangnya yang tersisa. Sengaja kami selamatkan dulu menunggu ahli warisnya datang kemari," tutur Hamdani.

Menurutnya, ahli waris kedua makam yang longsor itu sudah diberi kabar. Namun, mereka berpesan agar makam yang longsor itu dibiarkan saja terlebih dahulu hingga mereka datang.

"Dari keluarganya, katanya nggak boleh di-apa-apain dulu. Karena kepercayaan dia, kalau mau betulin ntar nunggu Ceng Beng (ziarah kubur). Dia juga harus cari hari yang baik, kapan mau diperbaiki," jelas Hamdani.

Relokasi Makam

Di lahan pemakaman seluas 4 hektare itu, terdapat 500-an lebih bidang makam warga Tionghoa. Sebagian besar bidang makam itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Kini, TPU yang dikelola Yayasan Pancaran Tri Dharma itu sudah tidak menerima lagi pemakaman baru, kecuali bagi keluarga yang sudah ada di lokasi.

"Pemakaman ini termasuk pemakaman tertua. Bahkan sudah ada sejak sebelum kemerdekaan RI. Seiring perjalanan waktu, pengelolaan makam ini diserahkan kepada Yayasan Pancaran Tri Dharma," ungkap Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma, Ronny Hermawan di lokasi yang sama.

Ronny mengatakan, pengelola TPU  dalam waktu dekat akan mengundang para ahli waris. Pengelola akan meminta keikhlasan mereka agar makam yang rawan longsor bersedia untuk direlokasi.

"Masih ada 5 makam lain yang jelas rawan longsor. Kami akan bicarakan baik-baik dengan ahli warisnya. Kami akan relokasi. Bukan apa-apa, ini untuk menjaga agar tidak terjadi longsor lagi," tuturnya.

Selain 5 makam yang rawan longsor karena terletak tepat di tepi Kali Bekasi, Ronny menjelaskan, relokasi juga ditujukan bagi makam lain yang berjarak 10-20 meter dari bibir Kali Bekasi.

"Kami tawarkan untuk direlokasi ke lahan pemakaman lain yang ada di Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Bagi yang tidak mampu, nanti kami bantu tidak usah bayar," imbuhnya.

Meski sudah jelas ada makam yang roboh, sambung Ronny, relokasi makam itu tak bisa dilangsungkan dalam waktu dekat. "Kalau nunggu Ceng Beng, sesuai tradisi masyarakat Tionghoa, ya ntar nunggu bulan empat," tukasnya. (Adm/Ali)

Baca Juga:
Kali Bekasi Meluap, 3 Rumah Kembali Ambrol Tergerus Air
Kali Bekasi Meluap, Pelajar di Bekasi Hilang Terbawa Arus
[VIDEO] Diterjang Banjir, 5 Rumah di Bekasi Rata dengan Tanah


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya