Perusak 2 Pospol Tentara? Panglima TNI: Rambut Cepak Lagi Tren

Polda Metro Jaya masih menelusuri gerombolan perusak Pos Polisi di Bundaran Senayan dan Jalan Trunojoyo, Minggu 9 Februari 2014 dini hari.

oleh Widji Ananta diperbarui 10 Feb 2014, 10:53 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2014, 10:53 WIB
moeldoko-131120c.jpg
Polda Metro Jaya masih menelusuri gerombolan perusak Pos Polisi di Bundaran Senayan dan Jalan Trunojoyo, Minggu 9 Februari 2014 dini hari kemarin. Menurut polisi, para perusak berambut cepak seperti tentara.

Namun, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menanggapinya dengan santai. Menurut dia, dandanan tegap dengan rambut cepak sudah menjadi tren.

"Rambut cepak itu sudah jadi model. Apalagi badan tegap. Terlalu mesimplikasi situasi," katanya di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2014).

Moeldoko mengingatkan, pernyataan yang terlalu cepat akan menimbulkan ketegangan antara 2 aparat negara tersebut. "Jangan biasakan buat stigma seperti itu, tidak bagus," tandas Moeldoko.

Sebelum perusakan pos polisi terjadi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkap adanya perkelahian antara polisi dengan anggota TNI pada Sabtu 8 Februari sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu, polisi menghentikan arus lalu lintas di perempatan Kuningan karena rombongan Wakil Presiden Boediono akan melintas.

"Ada pengendara roda dua berambut cepak berboncengan nyelonong, kemudian dihentikan anggota Lantas," kata dia.

Polisi kemudian menjelaskan bahwa rombongan Wapres akan lewat, sehingga jalanan ditutup sementara. "Namun dijawab pembonceng. 'Kamu nggak kenal saya?' Kemudian yang bonceng turun memukul anggota Lantas hingga jatuh," tutur Rikwanto.

Polisi lain yang melihat kejadian itu mendatangi pembonceng untuk melerai. Tapi malah dipukul di bagian wajah. Saat itu juga anggota Lantas berkelahi dengan yang menyetir motor. Setelah itu datanglah Komandan Pleton Lantas Ipda Kardi untuk melerai dan membubarkan.

"Saat itu pembonceng mengatakan, Awas kamu! Saya tidak terima! Tunggu saja! Saya akan datang dengan pasukan," tutur Rikwanto.

Saat ini, polisi masih menelusuri siapa kelompok perusak 2 pos polisi itu. Polisi masih mempelajari rekaman CCTV yang terpasang di sekitar Pos Polisi Bundaran Senayan dan Jalan Trunojoyo. "Kami juga pelajari rekaman CCTV dari jalan-jalan yang kemungkinan mereka lewati," tambah Rikwanto. (Mut/Sss)

Baca juga:

Polisi: Gerombolan Perusak Pospol Naik 20 Motor
4 Penjual Tisu Jadi Korban Perusakan Pospol di Jaksel
Perusakan Pospol di Jaksel, Polisi Periksa Rekaman CCTV

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya