Liputan6.com, Jakarta Badan Diklat DPP Realestat Indonesia (REI) bekerjasama dengan BTN Housing Finance Center (HFC) menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan daring atau zoom course. Pelatihan daring ditujukan agar para pengembang anggota REI menjadi lebih profesional dan dapat terus meningkatkan kualitas rumah yang dibangun khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Acara yang digelar pertama kali ini, berlangsung selama 3 hari dari 25-27 Agustus 2020. Pelatihan online diikuti ratusan pengembang anggota REI se-Sumatera mengusung tajuk “Menjadi Developer yang Tangguh”.
Baca Juga
Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan melalui pelatihan ini para pengembang anggota REI diharapkan menjadi lebih profesional dan dapat terus meningkatkan kualitas rumah yang dibangun khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Advertisement
“Semangat diklat ini juga sekaligus merespons harapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada acara pembukaan pameran Indonesia Property Virtual Expo beberapa waktu lalu yang mengingatkan pentingnya pengembang untuk meningkatkan kualitas bangunan rumah yang dibangun,” kata Totok.
Dia mengajak seluruh anggota REI untuk mendukung imbauan tersebut dengan terus menjaga bahkan meningkatkan kualitas rumah yang dibangun.
Banyak hal yang dapat dipelajari dan dibagi bersama dalam zoom course ini, sehingga kualitas pengembang anggota REI semakin baik dan mampu menjadi pengembang yang tangguh termasuk dalam situasi pasar yang kurang kondusif saat ini.
Totok juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi tinggi kepada Bank Tabungan Negara (BTN) yang selalu mendukung kegiatan REI terlebih dalam upaya REI untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Kerjasama ini diharapkannya dapat terus berlanjut secara berkesinambungan.
Tantangan
Direktur Utama Bank BTN, Pahala N Mansury, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama pemerintah di bidang perumahan adalah mengurangi angka backlog perumahan, dimana saat ini masih memiliki defisit kurang lebih 7,6 juta unit rumah.
“Tantangan itu perlu disikapi dan melibatkan semua pihak, sehingga Bank BTN bermaksud mengajak seluruh stakeholder di bidang perumahan untuk bekerjasama guna menurunkan angka backlog perumahan sesuai target pemerintah,” ungkap Pahala dalam sambutan yang dibacakan Hirwandi Gafar, Direktur Consumer&Commercial Lending Bank BTN, yang sekaligus membuka zoom course tersebut.
Menurut dia, Bank BTN selalu ambil bagian dalam mendukung pertumbuhan sektor properti baik dari sisi supply and demand melalui produk dan jasa layanan perbankan Bank BTN.
Sebagai integrator dari Program Sejuta Rumah, ujar Pahala, dari sisi supply BTN turut mendukung dengan membuka Housing Finance Center yang ditujukan untuk merintis para developer yang memiliki kemampuan dan ketangguhan dalam industri properti.
Lewat zoom course yang pertama kali diselenggarakan secara online itu, BTN mengharapkan peserta mendapatkan banyak pembekalan terutama mengenai bagaimana meningkatkan kualitas perencanaan, tata ruang, fasos fasum serta teknis bangunan yang dibangun.
BTN menyampaikan terimakasih kepada seluruh pengembang di Indonesia khususnya anggota REI atas kerjasama dan sinergi selama ini sehingga BTN dapat tumbuh dan berkembang terutama dalam mendukung pemerintah menyediakan pembiayaan perumahan bagi masyarakat Indonesia.
Advertisement