Sedang Trend FOMO, Ini Tips Bagaimana Cara Mengendalikan

FOMO yang menyiksa karena takut ketinggalan. Ini saran Farnoosh Torabi bagaimana dia mengendalikan perasaan FOMO yang menghantuinya hingga dia jadi jutawan

oleh Vatrischa Putri Nur Sutrisno diperbarui 27 Des 2023, 07:11 WIB
Diterbitkan 26 Des 2023, 08:59 WIB
Milyuner
Milyuner

Liputan6.com, Jakarta - Pada tahun 2016, pembawa acara podcast pemenang penghargaan So Money Farnoosh Torabi berusia 36 tahun. Saat itu dia telah berhasil membangun karier yang sukses sebagai penulis keuangan, podcaster, pembawa acara TV, dan pembicara.

Kala itu, dia merasa banyak rekan-rekannya yang meraih kesuksesan setelah membuat kursus virtual seperti webinar tentang investasi dan kewirausahaan.

Bahkan ada kursus populer tentang cara membuat kursus. Beberapa di antaranya dihargai hingga 2.000 USD (Rp 30 juta).

Torabi memiliki saran yang menarik untuk dibagikan. Apakah Torabi merasa ketinggalan dalam finansial jika dibanding teman-temannya? Torabi mulai bergulat dengan rasa FOMO yang menyiksa karena takut ketinggalan.

Awalnya, melansir CNBC, Rabu (27/12/2023),, perasaan FOMO menjerumuskan Torabi ke dalam lubang. Dia membeli domain situs web, menyewa "ahli" pemasaran yang mahal. Tapi setelah berbulan-bulan, dia menyerah.

Torabi tidak menikmatinya. Torabi juga tidak ingin bertanggung jawab atas tim kontraktor untuk membantunya melaksanakan rencana.

Namun, perasaan FOMO dalam tubuh Torabi tidak hilang.

Seperti yang Torabi tulis dalam buku barunya, "A Healthy State of Panic," ketika rasa takut muncul di persimpangan jalan dalam karier dan kehidupan finansial Anda, penting untuk menghadapi FOMO Anda. Jangan biarkan hal itu menguasai diri.

Yang membuat Torabi menjadi seorang jutawan hari ini adalah, dia mendengarkan rasa takut dan mengungkap apa yang apa yang ingin dia hargai dan ingin dilindungi.

 

Bagaimana agar FOMO tidak semerta-merta mempengaruhi Anda

Anda merasakan perasaan FOMO adalah hal yang alami. Ini seakan sudah menjadi DNA kita untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Namun, hal ini dapat membangkitkan mentalitas tidak baik di mana kita secara membabi buta mengikuti tren.

Saat FOMO datang, lebih baik tanyakan pada diri sendiri: "Ada apa dengan (tren) ini? Apa yang menarik perhatian saya dan bagaimana menghilangkan rasa takut ketinggalan ini?"

Torabi nampaknya tertarik pada tren kursus karena menurutnya ini adalah cara yang cerdas untuk langsung menjangkau konsumen dan menghasilkan banyak uang.

Namun, hal ini terasa seperti strategi bisnis yang rentan.

Ketakutan Torabi sebenarnya mengatakan bahwa dia ingin mengoptimalkan waktu dan pendapatan dengan lebih baik. Torabi ingin langsung menemui audiensnya dan memutuskan langkah, jadwal, dan pendekatan bagaimana ia menghasilkan uang.

Terkadang FOMO ingin kita menemukan cara kita sendiri, tidak hanya mengikuti tren seperti orang lain.

Bagaimana FOMO saya membantu menjadikan Torabi jadi seorang jutawan

Introspeksi ini pada akhirnya mengilhami sebuah ide besar yang membuat bisnis Torabi berkembang menjadi tujuh digit. Jawabannya adalah lokakarya tatap muka yang akrab dan sangat terfokus yang membagikan rahasia dalam menerbitkan dan membangun merek pribadi.

Torabi menyediakan acara ini untuk sejumlah tamu terbatas, antitesis dari kursus online yang mengandalkan peningkatan jumlah peserta. Namun ternyata, para peserta sangat menginginkan interaksi langsung. Acara-acara saya terisi penuh dengan cepat.

Dan itu lebih sesuai dengan keahlian saya sebagai produser, sutradara, pengajar, dan presenter. Margin keuntungan Torabi juga lebih baik daripada membuat kursus.

Orang-orang bersedia membayar empat sampai lima kali lebih mahal daripada yang mereka bayarkan secara online, dan Torabi mengisi acara-acara tersebut sebagian besar dari mulut ke mulut, tidak perlu menghabiskan ribuan dolar untuk iklan online.

Intinya: Ketakutan akan ketinggalan pada awalnya mungkin terlihat seperti sinyal bahwa kita harus meniru apa yang dilakukan oleh anak-anak trendi, padahal kita perlu memiliki cara sendiri yang unik.

Saran dari Torabi adalah, untuk mencoba memahami apa yang sebenarnya FOMO Anda inginkan untuk Anda capai. Apa perasaan yang Anda takutkan untuk dilewatkan? Ketika Anda mengajukan beberapa pertanyaan yang tepat, Anda mungkin akan menemukan jalan yang lebih memuaskan dan sesuai dengan diri Anda sendiri menuju kesuksesan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya