Dampak Pilpres, Penjualan Abarth Turut Lesu

Tahun politik 2014 turut mempengaruhi penjualan Abarth, sang pendatang baru di tanah air.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jul 2014, 10:24 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2014, 10:24 WIB
Dampak Pilpres, Penjualan Abarth di Bawah Harapan
Tahun politik 2014 turut mempengaruhi penjualan Abarth di tanah air sang pendatang baru di tanah air.

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya pabrikan besar yang ogah pasang target tinggi, dampak pemilu nyatanya paling dirasakan oleh pabrikan otomotif pendatang baru. Abarth contohnya, penjualan ikon mobil Italia ini di Indonesia turut lesu sepanjang 2014.

"Lepas dari semester pertama tahun 2014, penjualan kami baru mencapai 30 persen dari target yang ditetapkan prinsipal," ujar Viyata Devi, CEO dari PT Genta Surya Otomotif, distributor kendaraan Abarth di tanah air kepada Liputan6.com pada Rabu (23/7/2014).

Serupa dengan produsen lain yang enggan mematok target lebih tinggi dibanding tahun lalu, tahun pollitik 2014 turut dikatakan PT GSO menjadi penyebab lesunya penjualan Abarth di tanah air.

"Memasuki pileg dan pilpres, konsumen tampaknya memilih untuk menunggu hingga situasi kondusif, mengingat mata uang rupiah juga fluktuatif," lanjut Devi di sela-sela acara buka puasa bareng bersama awak media.

Walaupun demikian, Devi optimis lepas dari pilpres nanti, penjualan mereka akan kembali terkantrol naik hingga tutup tahun 2014.

"Bukannya pesimis, tapi kami juga realistis melihat prospek di tahun 2014 ini. Meski demikian, kami optimistis menutup tahun 2014 ini dengan capaian target hingga 80 persen dari target awal," tutup Devi.

Di tahun 2014 ini sendiri, PT GSO menargetkan penjualan varian Abarth di tanah air sebesar 100 unit. Hingga paruh tahun ini, total baru sebesar 30 persen dari target tersebut yang sukses dicapai.

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya