Liputan6.com, Jakarta - Menyaksikan aneka deretan kendaraan yang ada di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, tak lepas dari kiprah para Sales Promotion Girl (SPG) cantik yang mengawal 'debut' tiap roda empat unggulan dari masing-masing APM.
Umumnya, kehadiran para bidadari berparas cantik tersebut seringkali diterjemahkan hanya sebatas 'pemanis' produk. Maklum, lewat modal wajah yang memikat, diharapkan calon konsumen yang mampir pun statusnya gol menjadi pembeli.
Namun, apa sebenarnya yang menjadi motivasi para gadis manis berkaki jenjang tersebut hingga tiap tahunnya rela melakoni profesi sebagai seorang SPG kendaraan? Untuk mengetahuinya, Liputan6.com menelisiknya langsung dari sudut pandang pribadi seorang SPG.
Advertisement
Valentine (24) namanya. Ditemui tengah berjaga di booth salah satu pabrikan mewah Jepang, gadis berambut panjang ini punya cerita menarik seputar alasan dirinya yang tak pernah absen untuk ambil bagian selama empat tahun berturut-turut di ajang otomotif yang dikatakan terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
“Aku murni buat cari pendapatan,” jawab gadis berwajah oriental tersebut, kala ditanya motivasi dirinya untuk 'mengikuti' pesta otomotif Indonesia tahunan tersebut.
Dikatakan Valentine, awalnya dirinya kali pertama menjajaki profesi sebagai seorang SPG adalah pada tahun 2007 lalu. Kini, gadis lulusan Sastra Jepang di sebuah universitas swasta ibu kota itu tercatat langganan melakoni tugasnya sebagai SPG kendaraan di ajang otomotif tahunan, IIMS.
"Tahun lalu sebelum jaga di sini, aku di Mitsubishi, tiap tahun pindah, tapi ikut terus jaga di IIMS sejak tahun 2010," lanjut Valentine ramah.
"Aku anak pertama, otomatis jadi tulang punggung keluarga. Termasuk wajib bantu-bantu saudara yang lain," ungkap si sulung dari tiga bersaudara tersebut. Berbekal niat itu, dirinya belajar untuk menjadi seorang ujung tombak pemasaran produk yang tak hanya berhenti dinilai sebatas kelebihan fisik saja.
<Baca juga berita ini: Wanita sang Pengelap Mobil di IIMS 2014>
Hal ini seolah ditegaskan lewat jawaban gadis muda tersebut kala ditanya perihal kriteria seorang SPG yang baik oleh Liputan6.com. "Namanya juga salah satu tim promosiin produk, jadi ya gak tunggu ditanya harus bisa kasih informasi pada konsumen. Jangan pasif diam aja, cari solusi kerjasama yang baik sama marketing," jawabnya.
Lantas, apa yang saja yang telah diperoleh seorang Valentine dari perannya sebagai seorang SPG selama bertahun-tahun ini?
“Dari semua yang pernah aku ikuti, ya IIMS bisa dibilang yang paling prestise, karena ini produknya mobil yang nilainya juga paling tinggi dibanding produk lain,” jelas Valentine. "Pengalamannya ya beda, harus ekstra sabar dan fisik juga capek karena berdiri terus pake high heel," lanjut Valentine sambil tertawa kecil.
Buah manisnya, dari hasil mendampingi produk mobil atau berbagai pameran di luar otomotif, Valentine pun mengaku secara swadaya sanggup untuk membiayai biaya kuliahnya sendiri hingga berhasil lulus dari salah satu universitas ternama di bilangan Jakarta Barat tersebut.
Tak hanya itu, makin piawai dirinya mendampingi mobil-mobil tersebut, siapa sangka, saat ini gadis kelahiran Jakarta tersebut tinggal selangkah untuk mewujudkan impiannya guna memiliki roda empat sendiri.
“Dulu uangnya sih buat kuliah, kalo sekarang sih udah lulus, sekarang buat nabung lagi buat mimpi yang lain, beli mobil,” tutur dara berkulit putih kelahiran 24 tahun lalu itu.
Ditanya tentang stigma negatif yang kerap dilekatkan pada diri seorang SPG, Valentine pun cukup diplomatis menjawabnya. "Mungkin ada yang begitu, tapi kita yang serius mau cari pendapatan dengan jadi SPG beneran inilah yang juga bisa ngerubah kesan jelek begitu," tutup gadis yang mengaku masih punya banyak mimpi di masa depan ini. (Des/Des)