Mudik Pakai Mobil Murah, Amankah?

Apakah mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) ini aman digunakan saat mudik?

oleh Septian Pamungkas diperbarui 03 Jul 2015, 04:18 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2015, 04:18 WIB
Naik Oktober, Berapa Harga Baru Agya dan Ayla Cs?
Ragam mobil murah yang dipasarkan di Indonesia. (Ilustrasi foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mudik lebaran seakan menjadi ritual wajib bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan. Pulang kampung dengan menggunakan mobil pribadi seakan menjadi solusi ditengah sulitnya mendapatkan tiket dan mahalnya harga tiket angkutan umum.

Namun yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) ini aman digunakan saat mudik? Pasalnya mobil hasil program pemerintah ini dirancang untuk wilayah perkotaan. Sementara mudik lebaran, biasanya menempuh jarak yang jauh dengan kontur jalan yang beragam.

Rifat Sungkar, Founder Rifat Drive Labs dan duta safety driving Indonesia mengatakan, konsep LCGC untuk digunakan di jalan dengan skala radius yang lebih kecil seperti wilayah perkotaan yang tidak memerlukan kecepatan tinggi, mobilisasinya tidak terlalu besar dan manuverbility yang bagus.

"Karena mobilnya kecil, posisi duduk ada di posisi bumper mobil-mobil besar. Sadar posisi saja, karena saat tanjakan mobil Anda tidak sekuat yang lain, turunan dan jalan lurus tidak bisa secepat yang lain,"

"Kalau ingin secepat yang lain itu artinya Anda menyiksa mobil itu untuk bisa lebih kencang, jadi jangan paksakan keadaan. Pastikan Anda lebih menyayangi diri sendiri dibanding mobil. Jadi berpikirlah bijaksana," kata Rifat saat berbincang dengan Liputan6.com.

Pereli nasional itu memahami kondisi pemilik LCGC karena rata-rata penggunanya adalah pemilik mobil pertama. Namun jika tetap ingin membawa mobil murah untuk mudik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

"Mobil LCGC dipakai untuk mudik, saya menyarankan kalau bisa isinya tiga orang saja. Soalnya mobil ini didesain untuk perkotaan, travel suspensinya pendek, mesinnya tidak didesain untuk membawa berat yang bertubi-tubi dan dilihat dari postur tubuhnya jika dia berada di tengah-tengah kerumunan mobil yang mudik akan terlihat kecil dan itu agak bahaya," urai Rifat.

Ia juga menyebut, tidak selamanya mobil yang cc-nya kecil itu irit. "Anggapan soal pakai mobil cc kecil itu suka salah, bagaimanapun juga ada matematika yang ideal antara kapasitas kendaraan dengan load yang dibawa dan mesin kendaraan yang dipakai," ujarnya.

"Kalau memang ingin mudik pakai mobil seperti ini saya sarankan perhatikan time management. Kalau bisa berangkat lebih cepat daripada musim mudik yang sudah high season itu lebih baik karena ancaman dari lingkungan luar akan lebih sedikit," sambungnya lagi.

Suami aktris Sissy Priscillia itu mengibaratkan mobil LCGC sebagai kaum minoritas di tengah-tengah kerumunan mobil pemudik lainnya dan itu kurang baik untuk keselamatan.

"Sadar diri kalau mobil Anda itu jadi kaum minoritas di jalan, jadi jangan bertindak sembarangan. Kalau bisa orang-orang mudik tiga hari sebelumnya, Anda seminggu sebelumnya sudah jalan, begitu juga saat arus balik," tutup Rifat.

(ian/sts/gst)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya