Mobil Diesel Penting untuk Penuhi Kebutuhan CO2 Dunia

Presiden Cadillac Johan de Nysschen memperingatkan semua orang untuk tidak berlebihan menanggapi skandal Dieselgate.

oleh Rio Apinino diperbarui 20 Nov 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2015, 15:00 WIB
Cadillac Sebut Diesel Masih Penting untuk Penuhi Kebutuhan CO2
Presiden Cadillac Johan de Nysschen memperingatkan semua orang untuk tidak berlebihan menanggapi skandal Dieselgate.

Liputan6.com, New York - Meskipun keandalan Diesel semakin dipertanyakan pasca terkuaknya Dieselgate, masih ada beberapa pihak yang mendukung berkembangnya mesin itu. Dukungan tersebut salah satunya muncul dari Cadillac.

Dilaporkan Motoring, presiden Cadillac Johan de Nysschen memperingatkan semua orang untuk tidak berlebihan menanggapi skandal tersebut. "Kita harus menjaga reaksi yang berlebihan terhadap Diesel di mobil penumpang dan SUV," ujarnya.

Menurutnya, Diesel masih merupakan teknologi yang sangat baik. "Ia masih memiliki masa depan yang cerah dan tidak ada yang mampu mengabaikan hal itu," tegasnya.

De Nysschen mengatakan, respons yang ada saat ini ada kemungkinan bisa membuat Diesel dilarang sama sekali, dan itu tidak baik. Sebabnya, ada target pengeluaran CO2 yang tidak dapat dipenuhi hanya oleh mesin bensin dan listrik saja.

"Mesin diesel yang dieksekusi dengan baik masih merupakan bagian yang sangat berharga dan penting dari portofolio energi untuk memenuhi kebutuhan dan standar CO2 di seluruh dunia," tutupnya.

Dieselgate dilaporkan berdampak pada 11 juta mobil VW bermesin Diesel di seluruh dunia. Kasus ini berdampak pada banyak hal, termasuk gugatan terhadap mesin Diesel itu sendiri yang selama ini diklaim bersih dan ramah lingkungan.

(rio/gst)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya