Liputan6.com, California - Divisi mobil mewah Toyota Motor Corp, Lexus, berkomitmen untuk terus mengembangkan mobil bermesin turbo. Selain alasan hemat bahan bakar dan emisi yang lebih rendah, mesin turbo juga diinginkan konsumen.
"Orang mendengar `turbo`, dan bahkan mereka yang tidak tahu atau tidak bisa menjelaskan cara kerjanya, tahu bahwa itu adalah sesuatu yang bagus. Mereka menginginkannya," ujar Brian Bolain, Lexus Marketing Manager Amerika Serikat (AS), dikutip dari Automotive News.
Baca Juga
Bolain menambahkan, penggunaan mesin turbo juga berkaitan dengan persaingan di antara merek mobil mewah seperti Mercedes-Benz, BMW, dan Audi. Untuk diketahui, tiga pabrikan itu mengandalkan mesin turbo sebagai penggerak produk mewahnya.
Bahkan, Mercedes-Benz telah memiliki teknologi e-turbo yang memiliki kapasitas mesin lebih kecil, menawarkan efisiensin bahan bakar, rendah emisi, serta kinerja yang lebih sempurna ketimbang turbocharger konvensional.
"Saat konsumen melakukan pembandingan secara online, itu (mesin turbo) memberikanmu paritas (kesamaan) dengan merek lain," tambahnya.
Untuk diketahui, Lexus pertama kali menggunakan mesin turbo untuk crossover NX 200t 2015. Tiga model lain menyusul setelahnya. Karakter mesin turbo pada empat model itu hampir mirip. Mereka mengeluarkan tenaga antara 235 atau 241 Tk.
Di tahun ini, Lexus berjanji akan mengembangkan turbo untuk model IS, GS, dan RC. Sementara empat model yang telah menggendong mesin turbo tetap dijual.