Jual Harley Davidson Harus Mau Rugi

Siapapun yang menjadi penerus Mabua, harus memiliki mental dan finansial yang kuat.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 11 Feb 2016, 18:50 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 18:50 WIB
20160211-Mabua Harley Davidson Indonesia Tutup, Penggemar Merapat ke Showroom-Jakarta
Suasana showroom PT Mabua Motor Indonesia di kawasan Pondok Pinang, Jakarta, Kamis (11/2/2016). Meski menghentikan keagenan, PT Mabua Motor Indonesia berkomitmen tetap memberikan layanan purna jual, suku cadang, dll. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Prinsipal Harley-Davidson (HD) saat ini masih mencari pihak yang ingin meneruskan status keagenan yang dilepas PT Mabua Harley Davidson (MHD) dan PT Mabua Motor Indonesia (MMI). Siapapun yang menjadi penerus Mabua, harus memiliki mental dan finansial yang kuat.

"Kepada mereka yang nanti menggantikan kami sebagai dealer siap-siap lah, kantongnya harus tebal, punya fasilitas yang besar, dan harus mau rugi. Kalau gak mau rugi jangan main Harley. Menurut saya tiga tahun ke depan berat," jelas Komisaris MHD & MMI Soetikno Soedarjo di Jakarta, Rabu (10/2).

Ia menyebut, jual moge Amrik ini sulit karena harus memperlakukan konsumen layaknya seorang teman.

"Gak gampang jualan Harley. Personalisasinya one on one. Kalau Anda jualan Harley, Anda menjadi teman dengan costumer. Saya angkat jempol bersama tim saya di Harley, ketemu isteri dan keluarga saat weekend saja tidak pernah karena tiap weekend harus menemani costumer," bebernya.

Sementara itu, Direktur Utama MHD Djonnie Rahmat mengatakan, meski MHD tidak lagi sebagai autorized dealer, tetapi pihaknya tetap sebagai autorized workshop untuk layanan purnajual sampai 30 Juni 2016. Sebagai bentuk pelayanan, tempat ini tetap menjadi rumah bagi pengguna moge Amerika.

"Dalam jangka waktu tersebut, rumah ini tetap terbuka untuk setiap Harley owners. Tidak ada yang berubah, breakfast, coffee and tea tetap kami siapkan tiap minggu pagi untuk gatherings," kata Djonnie.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya