Assalamu'alaikum Pak Mustafa, saya punya Greco tahun 1994. Pertanyaan saya:
1. Kenapa stationer mesin bertahan pada di atas 1.000 (tinggi) dan tidak bisa diturunkan.
2. Dulu mobil saya itu sepertinya tipe matic, tapi sejak saya beli sudah diubah jadi manual. Apakah pengaruhnya? Terima kasih
-Agus Sarbito, Karanganyar-
Greco adalah panggilan kesayangan bagi penggemar Toyota Great Corolla tahun 1994 yang sempat sangat berjaya. Sampai saat ini Greco masih cukup banyak populasinya dan terbukti mesin dan sasisnya sangat andal. Saya akan membantu menjawab pertanyaannya agar Greco lebih nyaman untuk dikendarai.
Pertanyaan 1
Kenapa stasioner mesin bertahan di atas 1.000 rpm (tinggi dan tidak bisa diturunkan ke normal (800-900 rpm).
Sebelum memeriksa hal-hal yang utama, coba Pak Agus melakukan pemeriksaan secara visual apakah selang saluran udara masuk (air intake) dalam kondisi bagus dan tidak ada retak ataupun bocor pada karet-karetnya. Apabila terjadi kebocoran udara masuk, hal ini akan dibaca ECU untuk menambah jumlah injeksi bahan bakar dan akibatnya putaran mesin menjadi tinggi.
Putaran 1.000 rpm atau lebih apakah AC dalam kondisi mati? Saya asumsikan AC mati. Sehingga rpm tinggi ini disebabkan idle speed control (ISC) pada throttle gasnya macet dan posisi terbuka, sehingga jumlah udara yang masuk ke intake manifold besar. ECU membaca kondisi ini dengan mengatur menambah injeksi lebih besar dari posisi stasioner (iddle) dan pada akhirnya membuat rpm tinggi.
Adapun sistim ISC pada Toyota Greco menggunakan dua cara kerja, yaitu:
1. Rotari selenoid open (RSO) dan rotari selenoid close (RSC) yang diatur oleh electronic ECU, dan           Â
2. Menggunakan sistem wax atau lilin yang digabungkan di bawah throttle. Saat mesin dalam temperatur dingin, saluran udara akan terbuka, sehingga rpm saat mesin dingin menjadi tinggi (fast idle). Saat temperatur kerja mesin sudah normal, wax atau lilin diatur sistem akan mencair dan menutup saluran udara agar rpm mesin berubah ke idle (800rpm).
Tips:
Advertisement
Baca Juga
a. Untuk pemeriksaan elektronic sebaiknya dilakukan di bengkel resmi atau umum untuk memastikan apakah ISC rotari selenoidnya bekerja normal atau macet. Nah, kalau Pak Agus mau mencoba sendiri bisa diperiksa ISC selenoidnya menggunakan voltmeter apakah tegangan listrik dari ECU (5-12 volt) pada socket throttle ISC sudah ada. Kalau ada berarti ECU bagus.
Apabila soket ISC dilepas dan rpm mesin masih tinggi, kemungkinan ISC rotari selenoidnya rusak (macet). Coba dibersihkan atau ganti baru.
b. Untuk pemeriksaan wax cukup dibersihkan saluran air pendingin yang masuk ke ISC. Bila sudah umur akan terjadi karat di dalam saluran ISC, sehingga membuat air pendinginan mampet. Coba dibersihkan atau ganti baru.
Advertisement
Pertanyaan 2
Untuk Toyota Greco tahun 1994, sistem elektroniknya hanya ada di mesin dan menggunakan EFI (electronic fuel injection). Untuk transmisi matiknya menggunakan full hidrolik jadi apabila diubah ke transmisi manual tidak berpengaruh.
Semoga Toyota Great Corolla Pak Agus Sarbito semakin nyaman dan awet untuk dirawat.
Wassalam           Â
H Agus Mustafa
--
Bagi Anda yang ingin mengirimkan pertanyaan, silakan kirim ke email: otoliputan6@gmail.com dengan format sebagai berikut:
Subject : SOLUSI OTOMOTIF
Nama :
Usia:
Lokasi :
Pertanyaan :
Hanya pertanyaan terpilih yang akan kami tayangkan. Pertanyaan akan dijawab langsung oleh technical support Auto2000 Agus Mustafa.
Pria yang karib disapa `Pak Haji` ini sudah 26 tahun berkarir di Auto2000. Saat ini ia berada di divisi National Technical Support Head Office.
Selama berkarir ia pernah menyabet juara 1 di ajang `National Toyota Technicians Skills Contest` dan menjadi wakil Toyota Indonesia di ajang 7th Asian Technicians Skills Grand Prix di Roc, Taiwan.