Liputan6.com, Kuala Lumpur - Suzuki Motor Corp resmi membantu Proton, pabrikan mobil asal Malaysia, dalam hal riset dan pengembangan (R&D). Diprediksi, hal ini akan menguntungkan Proton baik di dalam atau di luar negeri.
Analis Hong Leong Investment Bank Research, Daniel Wong berpendapat, kerja sama memungkinkan Proton memanfaatkan teknologi baru yang ada pada Suzuki untuk melakukan penetrasi pasar.
Baca Juga
CEO Malaysia Automotive Institute Mohamad Madani Sahari mengatakan Suzuki harusnya tak hanya membantu soal teknologi, tapi juga perluasan pasar. Untuk itu, perlu ada rencana bisnis yang jelas dari kedua belah pihak.
"Diskusi antara Proton dan Suzuki belum sampai pada rincian. Oleh karena itu, saya pikir kita harus memberikan waktu bagi kedua belah pihak untuk membicarakannya," ujar Madani, dikutip dari The Sun Daily.
Sejauh ini, Proton telah memiliki ratusan vendor, dealer, dan industri pendukung sebagai modal pengembangan. "Ada sekira 60 ribu orang yang terlibat secara langsung dengan Proton dan sekira 130 ribunya tidak secara langsung," tambahnya.
Kerja sama Proton dan Suzuki sendiri telah dimulai Juni tahun lalu. Saat itu, salah satu klausul kerja sama adalah Suzuki tak lagi melakukan kegiatan produksi dan penjualan. Seluruh dealer Suzuki juga dialihfungsikan menjadi dealer Proton.
Saat itu, ruang lingkup perjanjian belum bisa dipastikan. Baru kali ini poin perjanjian yang lebih spesifik disepakati. Dengan demikian, bukan tidak mungkin Proton bisa memproduksi mobil dengan platform yang dimiliki Suzuki.