Liputan6.com, Depok Oli mesin pada tiap kendaraan berguna untuk melumasi tiap komponen yang bergerak. Sehingga gerakan antar komponen tetap licin dan tidak menimbulkan panas berlebih. Faktanya per menit tiap komponen itu bisa bergesekan hingga ribuan kali.
Kualitas tiap oli pun berbeda-beda. Yang paling jelas tentukekentalannya. Ada oli yang lebih kental dibanding oli lain, begitu juga sebaliknya. Penggunaannya pun tergantung spesifikasi mesin, meski saat ini semakin banyak dibutuhkan oli encer karena makinrekatnya komponen.
Baca Juga
Dalam pemilihan oli ini, ada saja konsumen yang gonta-ganti merek oli, dengan tujuan mencari oli yang paling sesuai, baik dengan motornya sendiri atau dengan 'kantong' (biaya). Lantas, apakah hal ini memiliki efek tertentu pada kendaraan?
Tatang Supriyadi, pemilik bengkel Tatang Motor di kawasan Depok, Jawa Barat, mengatakan bahwa pada dasarnya ada efek tertentu pada mesin jika sering ganti merek oli.
"Sebetulnya ada. Misalnya tarikannya jadi terasa berkurang. Tapi itu tidak terlalu signifikan atau membuat mesin bermasalah," ujarnya kepada Liputan6.com, Selasa (10/5/2016).
Saat oli baru dimasukkan, biasanya masih ada oli lama yang tertinggal. Campuran inilah yang membuat oli jadi kurang maksimal.
Untuk menghindari hal ini, maka sebaiknya pastikan oli lama telah terbuang. "Meskipun sebetulnya tidak bisa hilang sama sekali oli lamanya, meski pakai flusher," tambah Tatang.
Yang lebih penting dari itu semua, ujar Tatang, adalah tetap mengganti oli secara rutin. "Jadi kalaupun mau ganti-ganti merek, yang penting harus tetap rutin, perhatikan juga tingkat kekentalan oli, apakah sesuai atau tidak," tutupnya.