Land Rover Akui Sulitnya Bermain di Pasar Premium Indonesia

Land Rover mengaku sulit bermain di pasar premium Indonesia karena beberapa sebab seperti perekonomian secara umum dan aturan pajak.

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Jun 2016, 16:06 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2016, 16:06 WIB
Banjir Promo Jaguar Land Rover di Senayan
Bunga 0% dengan cicilan tenor 3 tahun untuk pembeli mobil Jaguar Land Rover.

Liputan6.com, Jakarta - PT Grandauto Dinamika, Agen Pemegang Merek (APM) Land Rover, mengaku sulit bermain di pasar premium Indonesia. Hal ini diungkapkan langsung oleh Tommy Handoko, Sales Planning & Dealer Standar Manager Jaguar Land Rover Indonesia.

"Pasar premium (di Indonesia) ya, sulit," ujar Tommy, di sela peluncuran dua model anyar, all new Range Rover 3.0 Autobiography LWB dan Range Rover Evoque facelift di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Secara sederhana, pasar premium adalah pasar yang diisi oleh golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi. Biasanya mereka berbisnis di sektor investasi. Dengan demikian, produk yang dijual di pasar ini harganya relatif mahal.

Sebagai contoh, dua produk yang diperkenalkan Land Rover Indonesia hari ini harganya lebih dari Rp1 miliar. All new Range Rover 3.0 Autobiography LWB dijual dengan harga mulai dari Rp 4,399 miliar, sementara Range Rover Evoque facelift dijual Rp 1,449 miliar.

Menurut Tommy kesulitan ini disebabkan karena faktor ekonomi yang kurang baik. "Faktor ekonomi secara keseluruhan. Mereka yang beli kan penggerak ekonomi semua," terang Tommy.

Selain itu, pajak juga berpengaruh terhadap penjualan mobil mewah. Ada pula tarif bea masuk mobil CBU sebesar 50 persen.

Melihat realitas ini, Tommy mengatakan Land Rover Indonesia tidak menargetkan penjualan yang muluk-muluk. "Target kita tahun ini penjualan 200 unit, sama dengan tahun lalu. Angka itu masih bagus melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini," tutup Tommy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya