Liputan6.com, Jakarta - Pembeli Honda PCX dianggap sebagai konsumen yang setia. Mereka tidak akan pindah ke kompetitor, dalam hal ini Yamaha Nmax. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya.
"Ada Yamaha NMax, PCX tidak berpengaruh. Konsumen PCX itu tidak akan pindah, sebab itu (PCX) 'kan untuk konsumen atas," ujar Margono di sela acara buka puasa bersama awak media di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (8/6/2016).
Kesetiaan konsumen ini AHM tebus dengan memberikan layanan prima, dari hulu sampai hilir. "Kami perhatikan betul, detail dari hulu sampai hilir, dari penjualan hingga kesediaan suku cadang. Kita tanggung jawab ke konsumen," tambahnya.
Baca Juga
Menurut Margono, faktor inilah yang membuat market share PCX relatif stabil. Meski sebetulnya jika dibandingkan dengan NMax, angka penjualannya kalah telak.
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), tahun lalu Yamaha NMax terjual 89.286 unit, sementara dalam periode yang sama Honda PCX hanya terjual 3.852 unit.
Salah satu alasan yang dituding menjadi penyebab kekalahan ini adalah harga yang terlampau mahal. Sebagai pembanding, NMax harganya Rp 24 juta untuk varian non ABS dan Rp 27,9 juta untuk varian ABS, sementara PCX hampir Rp 40 juta.
Meski demikian, menurut Margono, AHM tidak khawatir. Sebabnya, dengan status motor yang diimpor utuh atau CBU dari Vietnam, hasil tersebut sebetulnya relatif baik.
Karena alasan ini pula mungkin AHM belum akan melokalkan PCX. Hal ini pernah dikonfirmasi Margono, Februari lalu. Saat itu, ia juga mengatakan bahwa kompetisi antara Honda PCX dan Yamaha NMax justru menciptakan pasar yang positif.