Liputan6.com, Tokyo - Kepala dan Chief Executive Officer (CEO) Takata Corp, Shigehisa Takada, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Selasa lalu mengatakan siap mundur dari jabatannya terkait airbag.
Perusahaan ini adalah produsen airbag bermasalah. Airbag Takata justru meledak saat momen tabrakan terjadi, dan melontarkan material keras ke arah pengemudi. Telah ada beberapa orang meninggal dunia, di mana yang terakhir terjadi di Malaysia.
Baca Juga
Advertisement
"Ketua Takada menghindari berkomentar terkait nasibnya yang dituntut mengundurkan diri, tapi saya merasa dia siap untuk itu," ujar salah satu pemegang saham, dikutip dari Japan News, Senin (4/7/2016).
Perusahaan menolak permintaan juru warta untuk mengikuti rapat. Padahal, tahun lalu tidak demikian.
Takata Corp sendiri dipastikan akan mengeluarkan uang besar, terlepas apakah sang CEO jadi mengundurkan diri atau tidak. Mereka, misalnya, harus mengeluarkan uang sekira 500 miliar yen untuk mengganti airbag yang rusak.
Hutang Takata Corp sangat mungkin akan melebihi batas karena ganti rugi itu, tergantung apakah mereka mampu atau tidak bernegosiasi dengan perusahaan otomotif yang menggunakan airbagnya, seperti Toyota dan Honda.
Disebutkan, untuk mencegah situasi seperti ini, Takata Corp akan mencari pihak ketiga yang akan menjadi sponsor. Menurut peserta rapat, Takada mengatakan bahwa dirinya telah menyiapkan pihak ketiga itu.