Tesla Tantang Uber dalam Layanan Transportasi Berbasis Aplikasi

Lewat program Tesla Network, Tesla jadi pesaing Uber maupun Lyft (perusahaan transportasi berbasis aplikasi).

oleh Sigit Tri Santoso diperbarui 21 Okt 2016, 15:31 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 15:31 WIB
Joshua Brown merupakan orang pertama yang meninggal akibat mobil self-driving Model S keluaran Tesla
Joshua Brown merupakan orang pertama yang meninggal akibat mobil self-driving Model S keluaran Tesla (The New York Times)

Liputan6.com, Jakarta - Bukan cuma mobil listrik yang dibikin Tesla, layanan transportasi berbasis aplikasi juga digarapnya. Lewat program Tesla Network, Tesla jadi pesaing Uber maupun Lyft (perusahaan transportasi berbasis aplikasi).

Seperti dikutip dari Carscoop, Tesla Network merupakan realisasi program yang pernah dicetuskan Elon Musk. Juli lalu, CEO Tesla itu mengumumkan rencana besar kedua yang salah satunya meliputi program layanan pelanggan.

Menurut pernyataan perusahaan yang berbasis di Silicon Valley, berkendara secara otonomos dengan berbagi tunggangan bersama teman dan keluarga merupakan hal yang baik. Namun bila dikembangkan untuk menjadi sebuah bisnis harus memakai aturan dan tata cara yang ada di Tesla Network.

Program transportasi berbasis aplikasi milik Tesla baru benar-benar dijalankan pada 2017. Tesla mengikuti jejak General Motor yang sebelumnya telah melakukan kerja sama dengan Lyth dalam realisasi sistem transportasi tersebut.

Sebelumnya, Tesla menghadapi sejumlah kendala dengan sistem autopilot. Bahkan, Menteri Transportasi Jerman, Alexander Dobrindt merilis surat terbuka kepada para pemilik mobil Tesla di negaranya agar tetap berhati-hati dan tetap fokus saat mengaktifkan fitur autopilot sebagaimana mengemudi seperti biasa.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya