Pembelian Motor Bekas Kredit Meningkat, Ini Alasannya

Pembelian motor bekas secara kredit di FIFASTRA meningkat lebih tinggi dibanding motor baru, karena untuk segmen pengusaha.

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Jun 2017, 18:16 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 18:16 WIB
Motor sport bekas
Motor sport bekas

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun pasar roda empat dan roda dua di Tanah Air belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, namun untuk pembiayaan motor secara kredit di tahun ini ternyata mengalami peningkatan.

Hal tersebut dirasakan oleh PT Federal International Finance (FIFGroup‎), dengan merek FIFASTRA untuk kredit motor baru dan bekas.

Sepanjang Januari-April 2017, porsi pembiayaan paling tinggi terjadi pada kendaraan roda dua, dengan rincian sepeda motor baru sebesar 62 persen, dan sepeda motor bekas 26,2 persen. Jika dilihat dari peningkatannya, memang lebih tinggi motor bekas dibandingkan motor baru.

"Kenapa tren motor bekas meningkat? Karena segmennya itu pengusaha, untuk digunakan sebagai kendaraan operasional," jelas Head of Corporate Communication FIFGroup, Arif Reza Fahlepi, saat ditemui di Hotel Aston, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin malam (5/6/2017).

Lanjut Arif, untuk kendaraan operasional, memang para pengusaha ini tidak ingin menunggu lama surat-surat kendaraannya. Jadi, ketika membeli motor bekas yang sudah siap nomor polisi dan STNK-nya, sudah bisa langsung digunakan untuk kendaraan operasional.

"Kalau untuk segmen perorangan, tetap motor baru yang meningkat. Apalagi jelang lebaran, meskipun berbarengan dengan tahun ajaran baru, jadi peningkatan memang tidak terlalu signifikan," tambah Arif.

Sementara itu, untuk pembiayaan ‎multiguna sendiri porsinya hanya 10,6 persen, dan pembiayaan kendaraan roda empat mencapai 1,2 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya