Liputan6.com, Yogyakarta - Membeli motor bekas bisa menjadi solusi hemat bagi yang ingin memiliki kendaraan tanpa menguras kantong. Akan tetapi, di balik harganya yang terjangkau, tersimpan risiko seperti kerusakan tersembunyi atau masalah mesin yang tidak terdeteksi sekilas.
Untuk menghindari penyesalan, calon pembeli perlu cermat dalam mengevaluasi kondisi motor dan dokumennya sebelum transaksi. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tips membeli motor bekas agar tidak tertipu:
1. Cek Kondisi Mesin
Advertisement
Sebelum memutuskan membeli motor bekas, pastikan untuk mengevaluasi kondisi mesin secara menyeluruh. Mulailah dengan menyalakan mesin dan dengarkan suaranya dengan saksama.
Baca Juga
Mesin yang sehat biasanya mengeluarkan suara halus tanpa adanya suara kasar atau ketokan. Selain itu, perhatikan asap yang keluar dari knalpot.
Jika muncul asap putih tebal, hal ini bisa menjadi indikasi oli masuk ke ruang bakar, yang menandakan masalah pada mesin. Selanjutnya, lakukan tes untuk merasakan respons mesin saat berkendara.
Mesin yang baik seharusnya memberikan akselerasi lancar tanpa tersendat-sendat. Jika motor terasa kurang bertenaga atau muncul getaran tidak wajar, bisa jadi ada gangguan pada sistem pembakaran atau komponen internal lainnya.
2. Pastikan Surat-Surat Lengkap dan Asli
Sebelum melakukan transaksi, pastikan seluruh surat-surat kendaraan dalam keadaan lengkap dan asli. Periksa dengan cermat STNK untuk memastikan masa berlaku masih valid, serta cocokkan nomor rangka dan mesin yang tertera dengan kondisi fisik motor.
BPKB harus berupa dokumen asli, bukan fotokopi atau hasil duplikat. Hal ini karena keasliannya menjadi kunci dalam proses balik nama.
3. Uji Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan yang bermasalah bisa menjadi sumber keribetan setelah pembelian. Mulailah dengan menguji semua komponen pencahayaan.
Pastikan lampu utama (high dan low beam), lampu sein kiri-kanan, lampu rem, serta klakson berfungsi dengan sempurna. Perhatikan juga kondisi speedometer dan indikator bahan bakar, karena keduanya merupakan komponen vital untuk memantau performa kendaraan saat berkendara.
Jangan lupa untuk menguji starter elektrik. Starter yang sehat akan bekerja dengan lancar tanpa suara berisik atau jeda yang tidak wajar.
4. Cek Riwayat Motor
Sebelum memutuskan membeli, telusuri riwayat motor secara menyeluruh. Mulailah dengan memeriksa fisik bodi.
Perhatikan adanya lasan yang tidak rapi, ketidaksamaan warna cat, atau panel yang tidak simetris. Tanda-tanda ini sering mengindikasikan motor pernah mengalami kecelakaan atau perbaikan besar.
Khususnya, periksa sambungan rangka utama di sekitar kepala kemudi dan lengan ayun untuk memastikan tidak ada yang bengkok atau retak. Selanjutnya, tanyakan riwayat perawatan dan penggunaan motor kepada pemilik.
5. Cek Oli dan Cairan Lainnya
Pengecekan oli mesin dan sistem pendingin merupakan langkah vital dalam inspeksi motor bekas. Untuk oli mesin, pastikan Anda memeriksa level dan kualitasnya melalui dipstick.
Oli yang baik memiliki warna cokelat transparan atau sedikit gelap, bukan hitam pekat yang menandakan sudah lama tidak diganti. Jika terlihat encer atau mengandung butiran logam halus, ini bisa menjadi indikasi keausan komponen mesin yang parah.
Untuk motor dengan sistem pendingin cair (liquid-cooled), lakukan pemeriksaan menyeluruh pada radiator dan komponen terkait. Periksa kebocoran pada selang radiator, sambungan pompa air, dan reservoir cadangan.
Pastikan cairan pendingin berwarna sesuai standar (biasanya hijau, merah, atau biru) dan tidak bercampur dengan oli. Endapan karat atau perubahan warna cairan pendingin bisa menandakan masalah korosi dalam sistem.
Penulis: Ade Yofi Faidzun