Dalam Kondisi Mesin Mati, Bisakah Mobil Korsleting dan Terbakar?

Kondisi mobil standar dan mesin mati, apakah bisa berpotensi menyebabkan kebakaran?

oleh Arief Aszhari diperbarui 05 Sep 2017, 14:04 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 14:04 WIB
Demonstran KTT G-20 Bentrok Dengan Polisi
Sebuah mobil terbakar dalam unjuk rasa menentang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman, Kamis (6/7). Sejumlah pemimpin dunia berkumpul dalam KTT G20 di Hamburg pada 7-8 Juli 2017. (Christophe Gateau/dpa via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kebakaran mobil menjadi perhatian dalam beberapa waktu ini. Kejadian terakhir di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/9/2017). Pasalnya, kebakaran Honda Brio ini terjadi ketika mobil dalam keadaan mati, dan terparkir di garasi rumah.

Kemudian, spekulasi penyebab terjadinya kebakaran tersebut beredar di dunia maya, seperti power bank dan modifikasi audio. Namun sang pemilik mobil, Nuraini Rahmawati yang karib disapa Aini, membantah adanya alat bantu pengisi daya handphone tersebut di mobilnya, serta modifikasi audio yang masih standar dan tidak berlebihan.

Penasaran dengan penyebab kebakaran mobil saat mobil mati, Liputan6.com mencoba mengkonfirmasi ke beberapa pihak, seperti dijelaskan Rocky Yonathan, KA Bengkel Auto2000 Kebayoran Lama, saat mobil mati memang ada kelistrikan yang masih ready, seperti aki.

"Ada yang masih ready, yaitu aki kalau mobil menggunakan alarm dan untuk menyuplai listrik ke alarm. Sedangkan untuk alternator atau dinamo ampere mati karena komponen tersebut bekerja berdasarkan putaran mesin," jelas Rocky saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (5/9/2017).

Sementara itu, menurut Taqwa Suryo Swasono, Tuner Garden Speed. Ketika mesin mobil mati, kecil kemungkinan menyebabkan kebakaran, terlebih jika mobil dalam keadaan standar atau tidak mendapatkan penambahan aksesoris dan komponen aftermarket lainnya.

"Secara teori tidak (menyebabkan kebakaran), kalau kelistrikan tidak ada kebocoran. Apalagi kalau mobil disimpan di tempat yang teduh," jelas pria yang biasa menangani remapping ECU mobil ini.

Lanjut pria ramah ini, namun perlu dipertimbangkan juga faktor eksternal, seperti kecerobohan pemilik atau binatang yang menggigit kabel hingga terjadi korsleting.

"Sekarang yang harus dipahami, banyak komponen di dalam mobil yang mudah terbakar. Selain bodi yang dari besi, komponen seperti plastik, vinyl, dan lain-lain itu mudah terbakar dan ditambah pemicu juga banyak, bisa dari mesin, aki, atau dari eksternal tadi, yaitu kecerobohan pemilik dan binatang," pungkas Taqwa.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Jangan Pasang Aksesoris Sembarangan

Honda Brio Terbakar
Satu unit Honda Brio di Bekasi, Jawa Barat, ludes terbakar, tepat di Idul Adha, Jumat (1/9) kemarin.

Dijelaskan Rocky Yonathan, KA Bengkel Auto2000 Kebayoran Lama, faktor elektrikal yang bisa menyebabkan mobil terbakar yaitu pemasangan aksesoris yang tidak benar.

"Biasanya pemasangan audio atau aksesori di mobil, seperti pemasangan amplifier atau sound system lain yang tidak standar. Dalam artian, kapasitas pemasangan kabel atau relay yang tidak sesuai," jelas Rocky saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (4/9/2017).

Lanjut pria ramah ini, dengan pemasangan kabel yang tidak benar, biasanya akan terjadi short atau arus pendek yang bisa disebut korsleting.

"Biasanya juga pemasangan kabel dengan 'nyuntik' dari kabel lain, atau ibaratnya ngambil dari arus lain," tegasnya.

Selain audio, pemasangan lampu tambahan, seperti headlamp atau strobo juga pengaruh. harus diperhatikan kabel, soket, dan instalasinya. Jika ada kabel terkelupas dan menempel di bodi, ini yang menyebabkan korslet," tambahnya.

Selain itu, untuk menghindari korslet ketika pemasangan aksesoris tambahan, gunakan kabel, terminal, dan sekring berkualitas.

"Biasanya, ada juga pemasangan lampu plat nomor. Pemasangannya langsung colok ke kabel rem, dan bisa korsleting dan efeknya bisa merembet semua, termasuk bisa menyebabkan kebakaran mobil," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya